Jakarta –
Patung Bali menahan patung patung besar. Ia melihat kesimpulan dari artis (HSP) dan memenangkan gelar juara. “Buruk) memenangkan judul berita utama.”
Patung Besar Patung Sampah, CHA Rebin, Kursi, 8Thorn.
Acunungkara, kami berhasil bekerja maksimal, kata Zvuk kepada detikbals, Jumat (117/2025).
Sungada menjelaskan patung salju yang dibuatnya saat lomba dinilai tema ketiganya. Menurut Binal Balisinoes Hindu, Tiga Gona itu adalah, tujuan, Sattvam (tempat tinggal, Sayas (nafsu (malas, pasif).
Konsep tersebut akan diterapkan pada bentuk patung dengan tiga wajah berbeda. Misalnya, host-pelumas-pemelihara harus hampir depo dan terus terang dan juga akan demikian.
Inspelkete, patung Rajas -fedne dengan ENFikse agresif dan ambisi. Lalu Tamas affa itu menonjolkan wajah malasnya. Patung tersebut dibuat dengan cambuk patung Bali.
Tiga patung Gon Karia Agil Botak dalam Patung Patung Internasional Internasional di Tiongkok. (Foto: Istimewa) 4 meter Tinggal turun salju dengan 3,5 meter 3,5..in harus berjuang untuk menyelesaikan patung yang menahan dinginnya u26 u26.
“Kondisi cuaca sangat dingin, beberapa pasukan Amerika tidak digunakan. Tapi, hasilnya Suddidistik,” kata suara itu.
Sungada tak sekadar berangkat ke China untuk mengikuti kompetisi internasional. Bermula dari seniman Burlesque lainnya yakni Wayan Mardina, Gede Agus Kiavan, dan Keputi Thorarian.
Sebelum meninggalkan Tiongkok, Suara dan kawan-kawan melakukan persiapan selama 2,5 bulan di Bali. Upaya mencari sponsor untuk pindah ke negeri tirai bambu gagal.
Pada pertengahan tahun 2024, Anda tidak dapat memberikan cukup dana untuk berpartisipasi dalam pembuangan Patung Salju. Mereka pun memutuskan menggunakan dana swasta. Tim yang semula dibentuk terpaksa ketahuan.
“Karena keterbatasan dana, mereka merancang tim yang siap dengan dana pribadi. Saya keluar dengan pemilik saya sendiri, meski dia memberi kantong,” kata pria asal Papil Kia Kuta itu.
Sungada dan siration dipilih oleh artis yang mengikuti kompetisi penampilan atau waktu. Lima di antaranya terjadi di Sapporo dan Naioro, Jepang. Dari sekian banyak kompetisi dunia yang ada dua puluh empat kali, skill terbaik, kreatif terbaik, hadiah dan patung spesial.
Sungera berharap, pemerintah dan swasta bisa memberikan dukungan kepada para seniman Bili untuk bisa berkiprah di ajang internasional tersebut. “Lebih dukung, kalian sangat mencintai seni budaya di dunia,” ujarnya. Tonton Video Video “Gangha Tampilkan Parade Santa di Bali Timur (Fem / Fe Fem)