Jakarta –
Menjelang Tahun Baru Imlek 2025, suasana liburan sudah mulai terasa. Kondisi positif baik bagi industri perhotelan di industri perhotelan.
Perayaan Imlek tahun ini seputar Isra Mi’raj, dengan libur yang lebih panjang. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Timur (PHRI) mengatakan momen ini merupakan momen yang menggembirakan bagi pelaku bisnis restoran dan hotel.
Presiden Oriental Java DWI Cahyonus mengatakan, pekerjaan di restoran dan hotel akan ditambah untuk saat ini. Terutama di kota-kota besar Jawa Timur seperti Malam dan Sabaya.
DWI mengatakan: “Tahun Baru Pertanian di FNB akan sangat merusak. Makanan Cina yang disajikan di restoran dan hotel harus menyerang masyarakat dan banyak yang masih bertahan.”
“Pertumbuhannya sekitar 15% di FNB atau restoran. Padahal, Imlek biasanya sangat sedikit di kamar hotel, yang sebenarnya juga mencakup rumah dan restoran,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, saat ini sebagian besar hotel di Jatim telah menyiapkan acara khusus di kawasan FNB untuk menyambut tamu saat Imlek.
Misalnya, General Manager Yonadie Grand Swiss-Belhotel Subayan mengungkapkan, pihaknya bersedia menyajikan hidangan istimewa untuk menyambut tahun baru di peternakan tersebut kepada para tamu.
“Tahun baru Imlek ini, menu Imlek seperti ayam Cina, dim sum, dan makanan khas Imlek lainnya,” kata Diaz. “Sejauh ini naik sekitar 20 persen.”
Diaz, Marketing Communications Hotel Ciputra World Surabaya, Stephanie Caroline mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan acara khusus. Pada acara pemutaran Barongsai Tahun Baru dan set menu makan malam.
“Ada banyak cadangan makan malam untuk sebagian besar keluarga. Semua tamu yang hadir nanti juga berkesempatan menempati pohon keberuntungan (lucky tree).”
Restoran dan hotel pun turut memperkenalkan nuansa Tahun Baru.
Hiasan ular tahun ini bergambar ular kayu. Serta hiasan merah dan emas keberuntungan yang dijelaskan.
——–
Artikel ini tayang di Detikjatim. Lihat “Hotel di Jakarta, naik 25% saat kedatangan Francis Pope” (UP/UP)