Jakarta –

Bali khawatir dengan masuknya human metapneumonia virus (HMPV) dari bandara. Kantor Kesehatan Kelas I (KKP) Pelabuhan Denpasar mewajibkan penumpang asal China dan Malaysia mengisi Satu Sehat Health Pass untuk mencegah penyebaran.

“Perlu perhatian khusus untuk penerbangan dari China dan Malaysia, meski belum menerapkan protokol kesehatan,” kata Presiden KKP Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kesumajaya, seperti dikutip detikBali, Senin (06/01/2025).

Pengendalian dilakukan dengan menerapkan berbagai strategi untuk mencegah masuknya HMPV ke Bali. Pertama, penumpang pesawat harus melengkapi Satu Sehat Health Pass (SSHP). Penumpang penerbangan dari Tiongkok dan Malaysia harus melengkapi SSHP tiga hari sebelum keberangkatan.

Wisatawan yang merasa kurang sehat dapat mengisi daftar penyakit dan gejala di SSHP. Misalnya suhu tubuh tinggi, demam atau flu.

Kesumajaya mengatakan, “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak bandara untuk memperbolehkan penumpang mengisi (SSHP) sebelum terbang ke Bali. Agar kita bisa memantau apakah (penumpang) itu merah (sakit), kita bisa mencegatnya.”

Penumpang dapat menyelesaikan SSHP menggunakan link barcode yang disediakan. Penumpang juga dapat melengkapi SSHP saat boarding sebelum terbang ke Bali.

Kesumajaya mengatakan, penumpang juga bisa mengisi SSHP di pintu gerbang terminal internasional bandara. Petugas dikerahkan ke sana untuk memeriksa penumpang dan meminta mereka mengisi SSHP.

“Maskapai penerbangan sudah mengetahui hal ini. Dia sudah menyarankan penumpangnya untuk mengisi SSHP,” imbuhnya.

Nantinya, tiga alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner dipasang di pintu kedatangan internasional. Jika suhu tubuh penumpang 38 derajat Celcius atau lebih, maka yang bersangkutan akan diminta untuk pergi ke klinik karantina bandara.

Selain itu, penumpang dengan suhu tubuh tinggi menjalani diagnosis medis di klinik yang dilengkapi laboratorium kecil. Caranya dengan mengambil sampel air liur atau usap untuk memastikan penyakit yang diderita pelaku perjalanan.

Kesumajaya berkata: “Peralatannya kami miliki di bandara. Ini disebut tes bermata cepat. Kami mempersiapkannya di sana.”

Selain itu, tiga rumah sakit rujukan telah disiapkan jika ada penumpang yang positif HMPV. Antara lain RS Prof Ngoerah, RS Bali Mandara dan RS Siloam.

Kesumajaya menegaskan, sejauh ini belum ditemukan kasus HMPV di Bali. Ia juga mengimbau staf bandara dan penumpang untuk memakai masker dan menjaga kebersihan jika sakit.

Ia menginformasikan, setiap harinya terdapat 1.100 penumpang asal Tiongkok dan 2.500 penumpang asal Malaysia yang mendarat di Bali. “Menurut informasi, China sudah menyebar. Ratusan mungkin telah ditemukan di Malaysia. Ini (HMPV) terus kita pantau,” ujarnya. Video “Video: Merokok Ada Kaitannya dengan Virus HMPV, Ini Alasannya!”

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *