Jakarta –

Kementerian Ekonomi Kreatif atau Badan Ekonomi Kreatif memberikan perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual (KI) dari Pencipta Konten Indonesia. Kegiatan ini disebut konten di tingkat yang baru.

Ada 1.001 pembuat konten dalam kegiatan ini, yang akan diberi perlindungan terhadap kekayaan intelektual, karena diyakini berkontribusi untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Jumlah ini dapat terus meningkat dengan pertumbuhan Indonesia.

“Teman -teman dari pencipta konten sudah menjadi dewa. Melalui pesan yang menciptakan kebanggaan,” kata Irene Shoulder, wakil menteri ekonomi kreatif.

“Dari sudut pandang ekonomi, bagaimana konten pencipta bergerak? Kami melihat dari pertunjukan, dan dari sana mereka beruntung, salah satunya membayar, iklan. Sekarang dia akan melihat siapa karakter kita? Mereka akan meninggalkan konten negatif, mereka. “Dia melanjutkan.

Pada saat ini, ada beberapa pembuat konten seperti Windah Basudara, yang juga menerima apresiasi. Irene memberi contoh bagaimana Windah dapat memiliki dampak positif dengan konten yang ia buat untuk orang -orang di Indonesia.

“Windah adalah salah satu pembuat konten yang sangat positif karena memenuhi kebutuhan publik. Keduanya sering berkontribusi pada hasil konten. Ini berarti bahwa pembuat konten dapat menjadi contoh keberhasilan, tetapi di balik keberhasilan ada darah . ” Kata Irene.

Kemudian Windah Basudara mencoba untuk terus menawarkan komunitas positif dan berbeda. YouTuber Yudist Ardhana juga hadir dan berharap bahwa program ini dapat berguna bagi pembuat konten Indonesia.

“(Konten) Tidak hanya forum yang harus dihormati, tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan. Mereka telah memulai konten dan kebutuhan untuk konten dan harus diatur dengan baik. Kami membutuhkan wadah dan pelindung seperti ini. Saya berharap ini akan baik dan bermanfaat bagi pembuat konten di Indonesia, ”saya melanjutkan Yahudi.

Sementara itu, 13 Pulse Group, sebagai jaringan jaringan, siap untuk bekerja sama dan berperan dalam membantu pembuat konten Indonesia.

“Grup 13 Nadi akan fokus pada membantu pembuat konten dan mengelola konten kreatif. Memastikan bahwa perlindungan kekayaan intelektual ini dapat digunakan untuk menjaga salurannya terus tumbuh, “kata Sugio Wibowa, perwakilan 13 kelompok pulsa.

Selain perlindungan kekayaan intelektual, program ini juga mengakui pembuat konten yang terus -menerus membuat konten positif dan inspirasi untuk generasi muda. Selain Windah Basudara dan Yudist Ardan, pembuat konten lainnya seperti Leika Garudita, Alfarid Ramadani, Zunyati dan Ketat -Yoga yudistira juga hadir. Lihat Video: Persiapan Kementerian Ecrif Sebelum Liburan Nataru (Babi/Mau)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *