Jakarta –
Hanya dua minggu yang lalu, jaringan AS mengunduh aplikasi lengkap dari basis baru sebelum larangan 19 Januari untuk larangan tersebut. Namun kini setelah Tiktok dirilis, kebangkitannya langsung tumbang.
Pada Senin (20/1), setelah layanan TikTok dimatikan, keesokan harinya, pemadaman tersebut kehilangan separuh pengguna aktifnya di AS. Faktanya, pada hari lockdown, Stetted Settend mencatat rekor 32,5 juta orang pengguna setiap hari.
Demikian pula menurut Digital Intelligence Intelligence Inc
Presiden Donald Trump, presiden dari presiden, memberi tanda centang kepada presiden untuk menemukan kesempatan melanjutkan informasi tentang cara bekerja di Amerika Serikat.
Sensor Bridge, penyedia layanan intelijen aplikasi, melihat tren serupa seputar popularitas pemulihan. Berdasarkan perkiraan tersebut, rata-rata pengguna aktif raket seluler mulai tanggal 20 Januari dibandingkan minggu lalu (135/01/27 Januari).
TikTok Amerika Serikat bermigrasi pada hari Senin, 13 Januari. Menurut laporan yang mengutip data Sensor Tower, sekitar 700.000 pengguna AS ditutup selama dua hari untuk restorasi.
Juga pada hari Kamis (16/1), Hold Retimes menjangkau 3,4 juta pengguna per hari di iOS dan Androidte, yaitu 133,8% dalam seminggu. Aplikasi pertama Radiant App Store.
Karena TikTok telah berpindah ke sejumlah besar pengguna, maka konten berbahasa Inggris pun kemudian berbahasa Inggris. Banyak tempat berbahasa Inggris telah dibuka di Tiongkok yang dikenal sebagai Xiaouvelgorghu.
Bahkan layanan Amerika pun mulai ditinggalkan sehingga sangat populer di negara sendiri. Di negara asalnya, Tiongkok, Nood memiliki lebih dari 300 juta pengguna. Tonton “Video: Pengungsi Tiktok saat mereka bergerak untuk membangun kembali” (vmp / VMP)