Jakarta –
Meskipun dia masih sedih setelah ditinggalkan selamanya oleh ibunya, Emilia Contesa, Denada akhirnya membuka suaranya tentang bagaimana hubungannya dengan Emilia Conteessa.
Dia mengatakan itu sekarang, hubungannya dengan ibunya dekat dengannya.
“Anda dapat mengatakan bahwa hubungan ibuku tidak tahu mengapa romansa romantis seperti ini. Sama seperti almarhum whatsapp, telepon, dalam bahasa yang sangat romantis,” katanya kepada wartawan pada hari Selasa (1/8 /2025).
Denada sangat bersyukur dan senang menemukan ibunya untuk terakhir kalinya. Dia juga menghujani dan memulihkan Emilia Contesa.
“Ibu terbaik adalah segalanya, yang mengajari saya untuk menjadi seorang wanita, ibu dan menjadi pejuang,” katanya.
Denada tidak keluar dari mobil setelah ibunya dimakamkan. Dia tidak bisa menahan air mata karena kepergian Emilia Contessa.
Emilia Conteessa, meninggal pada hari Senin (1/27) sekitar 18:00 WIB di Rumah Sakit Regional Banyuwangi Blambangan. Dokter yang dirawat mengatakan Emilia meninggal karena gagal jantung yang memicu edema paru akut.
Kondisi ini menyebabkan pendek udara yang parah karena penyakit paru -paru efek akumulasi cairan. Meskipun dirawat oleh tim medis, kondisinya dibantu untuk dinyatakan mati.
Nama Emilia Contessa dikenal di telinga pecinta musik negara itu. Penyanyi suara emas ini telah menghiasi adegan musik Indonesia sejak tahun 1970 -an.
Ini memiliki karisma yang melampaui generasi. Perjalanan panjangnya di industri hiburan membuatnya menjadi sosok yang menginspirasi, baik sebagai penyanyi, aktor dan figur publik. Karyanya terus diingat, menjadikannya ikon seni yang abadi.
Emilia Contessa lahir pada 23 September 1957 di Banyuwangi, dengan nama Nur Indah Citra Sukma Munsyi. Putra tertua Hasan di sana dan Ra Anna Susiani memiliki bakat yang telah terlihat sejak kecil.
Lihat video “Video: Denada Tell The Spirit of Emilia Contessa untuk Konser”