Jakarta –
Buddha Menteri Perdagangan (Menddag) Santoso masih menunggu tanggapan Menteri Keuangan Sri Muliani Indovuat terhadap relaksasi makanan wajib minyak.
Relaksasi wajib menuntut bahwa distribusi distribusi minyak oleh makanan tidak lama. Akibatnya, harga dapat mencetak dan dapat mengganggu tingginya biaya oli pengemasan sederhana.
“Kami masih menunggu Kementerian Keuangan dan tujuannya adalah untuk mendistribusikan minyak dengan Bumn Food Bulog, ID Makanan Distribusi, jadi rantai itu tidak lama,” kata Buddha di Kementerian Perdagangan, Rabu, Rabu (1/22 /2025).
Buddhi mengatakan bahwa itu agak tertunda dengan pengumpulan distribusi minyak wajib karena rantai pasokan yang panjang. Karena alasan ini, dia menuntut agar dia didakwa untuk bersantai.
“Kemarin dia berkewajiban untuk mengumpulkan, ya, proses produser dengan distributor,” katanya.
Sebelumnya, Buddhi mengatakan surat itu dikirim sehingga makanan seperti massal dan kartu ID dapat terus mendistribusikan minyak secara langsung dalam perdagangan ritel. Selama waktu ini, katanya, ada banyak kontradiksi karena pengumpulan wajib.
“Biaya yang diperlukan akan dibayar pada tahun berikutnya.
Meminta biaya pengumpulan wajib, Buddha berharap bahwa solusi harga minyak yang tinggi dapat diselesaikan. Perlu dicatat bahwa harga eceran tertinggi (HAP) saat ini RP.
Tonton juga video: Komisi Waka di Open Voting DPR, karena kenaikan harga minyak yang direncanakan
(Di sana/rrd)