JAKART –
Produksi Penyimpanan dan Minyak Dapur Menetapkan Kementerian Perdagangan (Kementerian Perdagangan). Gudang, yang diproduksi oleh NAFTA, Jumat (1/24), Buddha Santoso, serta Kelompok Kerja Polisi Nasional tentang Makanan, dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag).
Ada 7.800 botol minyak dan 275 kotak minyak. Dalam kotak 1 dengan 12 kemasan 1 liter minyak. PT Navyta Ware
“Jadi malam ini, Indonesia (PT NNI) kami benar -benar mempekerjakan di Navyta Warehouse (PT NNI), tetapi berdasarkan pada kontrol teman dengan kelompok kerja nutrisi, jelas bahwa mereka melakukan beberapa pelanggaran memasak minyak sekarang.
Buddha memindahkan pelanggaran pertama PT NNI, yaitu sertifikat produk untuk menggunakan Sinyal Standar Nasional (SPPPS) untuk minyak.
PT NNI kemudian tidak diizinkan untuk mendistribusikan Badan Pengendalian Makanan dan Obat (PO) untuk minyak, tetapi masih menghasilkan minyak. Selain itu, tidak memiliki klasifikasi standar Indonesia di area bisnis Indonesia (KBI) untuk aktivitas pengemasan sebagai persyaratan irisan memasak wajib.
“Selain itu, pemalsuan surat yang disarankan untuk izin distribusi, yang tampaknya telah mengeluarkan Kementerian Perdagangan,” katanya.
Selain itu, Buddha mengatakan bahwa Pt NNI menghasilkan minyak menggunakan minyak goreng non-DMO. Selain itu, dalam proses produksi, diduga bahwa distribusi sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam suatu paket tidak kurang dari 1 liter.
“Maka harga yang dijual tidak cocok. Jika menjual 15.500 rp, harus dijual seharga 14.500 rp karena itu adalah Repaker atau D2, jadi tidak cocok,” katanya.
Ini juga meminta aktor bisnis untuk mematuhi ketentuan yang berlaku terkait dengan minyak. Jadi harga minyak di pasaran berada di bawah harga tertinggi Ederer (HET).
“Jika pelanggaran ini berlanjut, kami dapat membatalkan izin bisnis perusahaan. Kami juga merekomendasikan aktivis bisnis lainnya untuk mematuhi peraturan yang berlaku sehingga harga minyak goreng dapat dipulihkan menjadi normal,” katanya. (ACD/ACD)