Jakarta –
Philips J. Vermonte mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara komponen nutrisi yang diberikan kepada siswa sekolah luar biasa (SLB) dan siswa sekolah reguler.
Pernyataan itu dibuat setelah meninjau program makan nutrisi gratis (MBG) SLB NEGGER 5 Slipis, Jakarta Barat, Selasa (1/21/21/2025). Di mana SLB Negeri 5 termasuk sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah menengah.
Pada hari ini, SLB Negger 5, Slippi, Jakarta, porsi MBG 197 akan diberikan. Menu MBG adalah SLB Negger 5 Slip, Jakarta Nice, Chickened Chicken, Speal Wund, Tofu Pots, dan Jeruk.
Philips meneruskan komponen MGB, yaitu partisipasi, di mana program ini ditujukan untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan perlakuan serupa terlepas dari latar belakang, kebutuhan khusus atau kondisi ekonomi mereka.
Dia mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi dan menu diarahkan melalui unit diet (SPPG), yang memastikan konsumsi menu makanan sebagai standar nutrisi yang seragam.
“Jadi hari ini kita berada di sekolah, apakah mereka mungkin dengan teman dengan kebutuhan khusus atau ekonomi yang baik, makanan yang sangat enak atau enak semuanya serupa di bidang yang sama. Jadi tidak ada perbedaan nutrisi di antara siswa SLB. Atau siswa biasa, “Dia berkata.
Sebagai kata Philips, setiap wilayah SPPG mengarahkan nutrisi di banyak sekolah, yang mencapai banyak sekolah.
Dia berkata, “Karena 1 SPPG melayani 3.000 siswa yang tersebar di banyak sekolah. Dan untuk sekolah Palmra SPPG 11 ini, menu yang sama adalah menu yang sama, tingkat nutrisinya sama,” katanya.
Dengan kondisi ini, Philips mengatakan bahwa program MBG juga merupakan langkah dalam intervensi pemerintah untuk kebutuhan gizi anak -anak Indonesia.
“Kecukupan nutrisi dan yang lain tentu saja merupakan bagian yang sangat alami. Ini tidak diragukan lagi merupakan intervensi nutrisi oleh pemerintah yang dikelola oleh ahli gizi dan lainnya,” katanya. (Bunuh/Benteng)