Jakarta-

Mintan, Menteri Pertanian, Andy Omran Suleiman, mengatakan bahwa harga beras menurun menjadi 12.000 rupee per kilogram. Namun, penurunan harga beras bertepatan dengan penurunan petani dalam harga gandum.

Faktanya, pemerintah menetapkan 6500 orang per kilogram untuk harga pembelian pemerintah (HPP). Harga pil dari HPP sebelum panen.

Pada bulan Februari 2024, saya masih menunggu beras, rata -rata Rp 15000/kg dalam data pada waktu itu.

Menurutnya, harga biji -bijian berdasarkan 70 % data lokal kurang dari 6500 rupee/kg.

“Fakta -fakta fakta tentang situs hari ini, 70 % di seluruh Indonesia, dan harga biji -bijian menurut HPP, dan 6500 rupee, produksi yang ditentukan oleh presiden meningkat dan harga menurun.”

Berdasarkan penurunan data BPS, produksi beras akan mencapai 50 % dari Januari hingga Maret 2025. Peningkatan ini dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun 2024.

“Menurut data BPS, produksi produksi juga dilaporkan pada Februari 2025 dan Februari 2025, dan peningkatan dibandingkan tahun lalu, 49 % dibandingkan dengan 50 %, 49 % pada Januari, dan tahun lalu. Ada 51 % di bulan Maret, ia dikatakan.

Brabu meminta untuk menyerap 3 juta ton beras.

Presiden Praboo Sobanto meminta Perum untuk menyerap 3 juta ton, setara dengan beras selama panen untuk campur tangan dengan harga gandum. Ini disebutkan oleh Imran setelah pertemuan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional di Blog dan Pertemuan Mediasi dengan Asosiasi Pengusaha Perpadi (Perpadi).

“Kami sepakat untuk menyerap hingga 3 juta ton pada April 2025, mengikuti panduan Presiden sebelum meninggalkan India.

Imran meminta penyerapan yang signifikan karena prediksinya tentang produksi beras akan menjadi 4 juta ton surplus. Untuk alasan ini, penyerapan harus dilakukan sehingga harga pengeringan panen (GKP) tidak berkurang.

“Kami berharap itu akan mencapai 2,9 juta ton pada 4 April, dan surplus antara produksi dan tuntutan, kami berharap bahwa 3 juta ton akan diserap pada bulan April hingga April. Polisi juga menemani TNI dengan menemani.”

Dalam kasus yang sama, direktur Ferum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa gula akan mendapatkan anggaran RP 16 dalam bentuk 16 rp (APBN) dalam konteks penyerapan seperti 3 juta ton beras.

Wahyu berkata, “Apbn adalah Dana Kita Rp. Diputuskan dari kepala 16 triliun. (Ada/Ara)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *