Yakarta –

Biaya posisi (ATK) adalah anggaran terbesar untuk menghemat biaya pemerintah. Sama seperti Presiden Prabowo Subsento telah mengeluarkan panduan presiden. 1 tahun 2025 tentang transparansi dalam pengeluaran di APBN dan APBD 2025.

Dengan pedoman ini, Pabowo berencana untuk menghemat anggaran negara bagian untuk Rp 306.69. Sekitar RP. 256.1 Billón akan disimpulkan dari kementerian dan entitas.

Nah, Menteri Keuangan, Sri Meryani, telah menerbitkan surat edaran kepada S-37 / MK.02 / 2025 setelah studi Presiden Pabowo. Surat itu didistribusikan ke 24 Januari 2025 Menteri dan Kepala Fasilitas. Surat itu juga akan ditujukan kepada Komisaris Polisi Nasional, Jaksa Agung, Sekretaris Negara.

Ini termasuk daftar 16 pembelian pembelian dan harus diperiksa dan aman. Dokumen yang diamati pada hari Selasa (01/28/2025), penjual penjual adalah yang terbesar sebagai cara paling efektif untuk membuat 90% dari anggaran awal.

Berbicara dari kantor kantor, wakil presiden DPR dari wakil presiden jiwa ketinggian Dasko Ahso pernah mengatakan bahwa posisi anggaran ini benar -benar tujuan tujuan. Pikirkan, hanya kantor kantor yang hanya memiliki anggaran untuk biaya Rp 44. Dasco mengatakan bahwa jenis anggaran ini kurang efektif dan perlu disimpan.

“Partisipasi biaya AT untuk semua kementerian dan lembaga dari jumlah Rp 44,4 miliar ini. Hanya toko saya.

Selain kantor kantor kantor, siklus yang memberi Sri Meryani dalam pembelian dan pembelian berikutnya untuk menyimpan penyimpanannya diterbitkan. Selanjutnya, ada bangunan sewa, transportasi, dan peralatan yang akan disimpan menjadi 73,3%.

Ada sekitar 16 posisi anggaran yang harus aman dan Institut, jika dicari dalam jumlah tabungan, selanjutnya adalah daftar lengkap:

1. Pusat Kantor (ATK): 90%

2. Publikasi dan Liburan: 75,9%

3. Sewa gedung, mobil, dan peralatan: 73,3%

4. Biaya Lainnya: 59,1%

5. Kegiatan sebagian: 56,9%

6. Perjalanan Resmi: 53,9%

7. Studi dan Analisis: 51,5%

8. Layanan Saran: 45,7%

9. Rapat, lokakarya, dll.: 45%

10. Kegiatan Layanan Produk dan Keterampilan Mualik: 40%

11. Infrastruktur: 34,3%

12. Pelatihan dan Orientasi Teknis (Bimmek): 29%

13. Peralatan dan Mesin: 28%

14. Lisensi Penunjukan: 21,6%

15. Bantuan dengan Pemerintah: 16,7%

16. Perbaikan dan Pemeliharaan: 10,2%. (Satu / fdl)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *