Jakarta –
Menteri Manpower (Meaker) Yassierli mengatakan bahwa menyebutkan tiga pekerjaan di masa depan adalah spesialis dalam data besar, insinyur fintech dan spesialis pembelajaran mesin AI. Ini karena pengembangan teknologi digital menjadi lebih masif.
Namun, Meaker Yassierli mengatakan Indonesia masih tidak dapat memberikan pekerja yang memiliki keahlian di bidang ini.
Ini adalah ekspresi ketika memberi kuliah kuliah publik tentang topik “Membangun Tenaga Kerja Masa Depan Indonesia: Tren dan Tantangan Global” di Institut Teknologi Sumatra (ITERA) di South Lampung, Lampung, Selasa.
“Ketiga kompetensi ini masih jarang di Indonesia. Program studi di Indonesia juga jarang, ia ingin melakukan tempat itu, tetapi tidak ada dosen yang mengajar.
Yassierli pria khawatir bahwa kurangnya pekerja profesional dalam data khusus, insinyur fintech dan insinyur insinyur AI menyebabkan penggantian dalam pengiriman pekerja.
“Indonesia akan mengimpor pekerja dengan tiga keahlian ini, sambil mengekspor asisten rumah tangga dan membangun karyawan di luar negeri. Ini akan terjadi jika tidak diharapkan sekarang,” katanya.
Untuk alasan ini, Yassierli merujuk pada kurikulum dalam setiap program perguruan tinggi untuk memperhitungkan aspek bagi siswa untuk berinteraksi lebih banyak dengan dunia digital.
Yassierli juga merekomendasikan agar para siswa tidak memiliki keahlian yang cukup, tetapi tiga kompetensi. Yaitu, kompetensi umum dan dua kompetensi khusus lainnya.
“Jika adik laki -laki telah mengambil S1 atau MIPA atau arsitek, itu hanya kompetensi. Seperti industri dan lainnya, “kata Yassierli.
Yassierli menambahkan bahwa beberapa pekerjaan yang akan hilang di masa depan termasuk layanan portal pejabat, pejabat terkait bank, data masuk dari pejabat dan kasir dan pejabat tiket.
Lihat juga Video: Berarti: Hanya 5% pendidik pendidikan tinggi yang bekerja di industri prioritas
(Kilo/kilo)