Yahudi
Banyak orang Indonesia lebih suka membeli di luar daripada domestik. Berdasarkan data dari Agen Statistik Pusat (BPS) setidaknya 10 juta orang di tingkat tinggi atau kelas 1.
Ini dikirim dengan mengoordinasikan Menteri Kesehatan, Airlinga Herto. Menurutnya, alasannya adalah bahwa harga menjadi lebih kompetitif.
“Jika kita menemukan bahwa orang -orang di luar negeri di luar negeri, ada 10 juta orang di statistik BPS, JPS adalah Jakarta Central Zakarta (1/1/207/2025).
Menurutnya, orang -orang yang pergi ke luar negeri memiliki pembelian, baik lokal maupun di luar negeri. Tetapi situasi ini benar -benar meningkatkan potensi kerusakan cuan menjadi Rp 324 triliun.
“Kami menghitung bahwa pembelian menyatakan bahwa pelestarian adalah $ 2.200, jadi sekitar 324 triliun dolar (kehilangan potensi),” katanya.
Di sisi lain, Airlinga juga tidak menyangkal bahwa beberapa hal di Indonesia mahal. Kondisi ini didukung oleh pajak tambahan pajak.
Faktor yang membuat mereka menjadi toko adalah beberapa harga kompetisi. Indonesia, pada kenyataannya, perbedaan antara Indonesia berbicara tentang komoditas yang menugaskan barang tergantung pada 25% biaya internal.
“Jadi misalnya, dibandingkan dengan Singapura, tidak ada siapa pun, sehingga barang secara otomatis di Amerika Serikat lebih mahal,” tambahnya.
Di sisi lain, Air Looka mengatakan bahwa proses mengimpor peralatan mewah untuk pengecer untuk pengecer juga disederhanakan. Yang paling penting adalah bahwa pengusaha membayar pajak impor, mengimpor pajak penghasilan (PPPPPH) dan nilai tambahan (PPN). (CC / RDD)