Jakarta
Kapal itu dihancurkan dan didistribusikan sehubungan dengan gelombang besar.
Insiden itu sekitar jam 3 sore sekitar jam 3 sore. Kapal Pinisisi Prelsley Kapal Jalakna Kapal Jalakna tidak jauh dari Meroabar, tetapi diikat di air air.
Perahu wisata berhembus di pantai dan angin kencang. Pinisi bertabrakan dengan batu besar.
Kepala Komposisi Kelas Kelas III Kelas III Labuan, Stephen Risdidanto, Stephen Risdiago, menyebabkan Stephen Rissidia memecahkan bahtera untuk membedakan cuaca. Akibatnya, bahtera membanjiri dan menghancurkan kapal.
“Gelombang besar menemani hujan dan menutupi memanah dan bertabrakan di pantai dan jatuh di pantai dan tali di pantai, dan tali tenggelam.”
Dia menjelaskan bahwa Stephenus adalah dua kru dan dua anggota kru (PM). Untungnya, mereka selamat.
Pasien dibuang di pantai dan hanya meninggalkan struktur dasar. Bagian lain dari bahtera pecah dengan limbah lain dengan kecelakaan kapal.
“Dengan menjaga kerangka kapal, Stephenus terus mencegah kerangka kerangka, aliran kapal lain dan menyentuh bahtera.
Sekali lagi Ladda Badjo dan lagi
Labuan mengharapkan cuaca yang solid, seperti angin kencang di Badjo, dan angin kencang di daerah lain di UE adalah sampai 3 Februari.
Fisherman Agency (BMKG) Agency (BMKG) Ephysical Agency (BMKG) memperingatkan untuk diberitahu tentang perairan Labuan Bajo dan gelombang tinggi dan angin kencang dalam cuaca di sekitarnya.
———-
Artikel ini ditampilkan di Detikbali. Tonton video “Labuan Badjo”