Jakarta –
Organisasi Statistik Pusat (BPS) mengumumkan inflasi tahunan minimum pada Januari 2025. Dari 25 tahun yang lalu atau Januari 2000, inflasi tahunan terdaftar 0,76%pada Januari 2025.
Pada konferensi pers pada hari Senin (1/2/21) bps Amaliya Adengar Widiyasanti, ia mengatakan: “Inflasi tahunan tahun ini pada 26 Januari adalah minimum tahun ini.”
Inflasi tahunan utama dipandu oleh makanan, minuman dan kelompok tembakau, yang tingkat inflasinya berkontribusi 3,69% dan 1,07%. Produk inflasi paling besar dalam kelompok ini adalah oli yang dimasak produk dengan porsi 0,14%, serta mesin kreatif mesin dengan 0,12%saham.
Amalia menjelaskan: “Produk lain yang juga berkontribusi pada inflasi besar adalah Cayen Peper, bubuk kopi dan beras,” Amalia menjelaskan.
Di luar makanan, minuman dan produk tembakau, yang berkontribusi pada banyak inflasi, adalah perhiasan emas dengan inflasi 0,36%. Sementara itu, bahan bakar rumah, air, listrik, dan rumah tangga untuk kelompok yang mendapatkan upaya paling dalam untuk merenung dikontribusikan 1,5%dari kontribusi.
Dalam materi, inflasi dikendalikan oleh pemerintah, yang merupakan pengalaman tahunan sebesar 6,41%. Bahan ini berkontribusi pada penghapusan 1,26% dengan produk paling dominan yang berkontribusi pada tingkat listrik.
Berbeda dengan komponen asli yang merasakan 2,36%dari inflasi tahunan. Bahan ini berkontribusi pada inflasi terbesar 1,51%, bahan dominan berkontribusi terhadap nasi, termasuk perhiasan emas, minyak goreng, bubuk kopi dan hiasan.
Kemudian bahan harga yang terganggu merasakan inflasi tahunan sebesar 3,07% dengan bagian inflasi 0,51%. Produk -produk yang berpengaruh telah berkontribusi pada inflasi cabai Kain, nasi, ikan segar, telur broiler dan daging broiler. (Help/FDL)