Jakarta –

Param Balog telah membuka penyimpanan terpisah untuk menampung 3 juta ton beras tahun ini.

Direktur Pedami Bulogi Vahu Supero mengatakan bahwa opsi tersebut diimplementasikan karena gudang bulog tidak cukup untuk mengakomodasi seluruh dana beras.

Kapasitas gudang bulog saat ini mencapai 3,2 juta ton. Sebelum kapasitas saat ini, hanya 1,3 juta ton.

“Jika kami memiliki sewa pribadi, kami menggunakan gudang utas. Misalnya, Anda memiliki pabrik, sekarang nasi saya, “katanya pada tahun 2025, dari 200 hingga Jumat (1/31/11/2025) di Kuil Grai.

Selain itu, Vahun mengatakan bahwa akan ada kerja sama dengan organisasi lain yang terkait dengan penyediaan SOE dan Warehouse.

Dia mengatakan partainya bekerja sama dengan makanan ID. Di mana penyimpanan identifikasi makanan mengandung 1.080 ton beras. Kemudian depot Kementerian Perdagangan akan terdiri dari 158 ton beras.

“Kemudian gudang mitra adalah 266 ribu ton, dan kami juga dapat mengambil 135 ribu ton penyimpanan dari TNI.”

Wahtu mengatakan bahwa penyediaan gudang akan menggunakan anggaran saat ini. Di mana ada dana sekitar Rp 23 triliun dalam rubel. Berdasarkan perjanjian Kementerian Keuangan, anggaran BALOG akan menyerap beras ditambah kembali 16,6 triliunan.

Sebelumnya, Presiden Prabovo Sabian Presiden memerintahkan bahwa 6 juta ton beras akan digadaikan hingga 3 juta ton beras pada April 2025 hingga April 2025. Ternyata oleh Menteri Pertanian Andy Amran Suleyman setelah pertemuan dengan Badan Pangan Nasional, Bulog Corporation dan Organisasi Beras dan Beras. Pengusaha Milling (Purpadi).

Penyerapan akan menjadi penyimpanan nasi negara (CBP), karena pasokan beras dan beras yang turun tangan di pasar.

“Kami telah menyetujui 2025. Nasi April 2025 menyerap hingga 3 juta ton sebagai instruksi presiden, dan hari ini kami mengikuti bahwa ia setuju. ” (Bunuh / Bunuh)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *