Jakarta –
Menteri Perdagangan (Mandag) Budi Santoso menyoroti kenaikan harga minyak ritel sederhana, yang melebihi harga tertinggi ritel (HET).
Menurut tubuh, kenaikan harga ini disebabkan oleh keberadaan distributor, yang dengan sengaja menyimpan saham minyak untuk menaikkan harga. Berdasarkan hasil ini, partai mereka mengambil langkah -langkah penting dalam bentuk penyitaan produk dan memberi tahu polisi.
“Ada sesuatu di Tangrang kemarin,” kami terpapar, “kata mayat itu kepada wartawan di pasar clender SS pada hari Rabu. Ini adalah perhatian kami, jadi ini akan menjadi distributor lagi.
“Ya, itu akan disita nanti, jika dia dilanggar. (Orang) adalah proses penyelidikan kriminal. Ya, dia akan diperlakukan nanti, nanti jika dia perlu dibatalkan,”.
Menurut mereka setelah proses ini, harga minyak di pasar telah kembali setara dengan HET dalam kisaran normal atau Rs 15.700 per liter. Dia berkata, “Sekarang kita telah disiplin, dan sekarang sudah bagus, karena harganya 15.700 rupee.”
Dalam catatan Deticcom sebelumnya, biaya minyak meningkat pada waktu itu untuk menyentuh RP. Meskipun harga eceran tertinggi adalah RP. Sejak akhir 2024, harga minyak telah muncul. Dengan biaya harga ini, minyak diklasifikasikan sebagai peringatan.
Budi juga menyebutkan penyebab minyak karena aktor dan distributor di bidang bisnis, yang menaikkan harga. Namun, dalam pandangannya, ketersediaan stok barang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Salah satu hasil lapangan sudah dalam konteks menaikkan harga, karena ada semua barang. Kami telah pergi ke semua produsen yang menyebutkan cukup barang,” kata Benton, Tangan, pada hari Jumat (1/24) Benton, Tang . Benton, kata Jumat lalu (1/24).
Mayat itu mengumumkan harga minyak di Benton, Ash, West C Al Lemon dan Beboa. Sebagian besar harga kompatibel dengan HET untuk Pulau Jawa dan Somatra.
Belum lama ini, Direktorat Umum Komunitas Perlindungan dan Perdagangan Konsumen (PCTN) dikenakan pada Kementerian Perdagangan, 41 Distributor Sanksi Administrasi HET. Ada penjual harga minyak. Ini adalah efek dari harga minyak konsumen yang mahal. (FDL/FDL)