Jakarta –
Kementerian Tenaga Kerja (Kumberak) menanggapi akselerasi yang diusulkan yang digunakan oleh sisanya (TRR). Proposal tersebut mengajukan Menteri Transportasi (Menhaub) Dudy Purwagandi.
Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa koleksi TRT harus dibahas sebelumnya dengan National Trillateral Institute (LKS).
“Ya, kita akan bicara nanti. Begitulah jelasnya.” Ketika Yassierli bertemu di gedung Parlemen Indonesia, Jakarta, Selasa (4/26525).
Pada saat yang sama, manajer umum industri (PHI JSK), manajer umum tenaga kerja (PHI JSK), berusaha untuk bertemu dengan LSK trilateral nasional untuk membahas tawaran pasokan tenaga kerja.
“Kami mencari waktu untuk bertemu dengan LK trilateral nasional. Membahas dua pertanyaan, yaitu WFA, yang memengaruhi setiap tempat dan memperluas liburan. Dia tidak pecah.”
Indah menjelaskan bahwa pemerintah tidak pernah diatur oleh percepatan penelitian. Namun, sering ada perusahaan besar yang mempercepat pembayaran atau dua kali.
“Belum, banyak perusahaan bukan praktik yang banyak perusahaan lakukan lebih cepat atau dua kali. Ini tidak cukup untuk tidak menghindari dibayar, dan setelah itu, Menaker mengikuti surat melingkar. Dengan demikian, persiapan untuk bulan Ramadhan, kemudian bersiap untuk istirahat lagi .
Sebelum memutuskan, India menekankan perlunya partai untuk melihat kemampuan perusahaan. Untuk alasan itu, dia tidak dapat mengkonfirmasi proposal untuk mengatur atau tidak.
“Saya tidak bisa menjawab, saya menunggu Triple LKS Nasional. Jika kita menelepon kecepatan, banyak perusahaan tidak akan membayar.”
(ACD / ACD)