Jakarta –

Efektivitas Presiden Prabowo Subanto juga berlaku untuk Badan Sumber Daya Manusia Nasional (BKN). Catatan resmi memiliki 10 perintah untuk efisiensi objek kantor dan infrastruktur di BKN.

Publikasi memo kantor adalah sembilan Sekretaris Kantor Kementerian Buruh berikutnya 27/PR/01.03/ND/A/2025. Tanggal 30 Januari 2025 dari persepsi berikut dan berikut tentang instruksi Presiden dan Menteri dan Menteri berikut. Efisiensi ekonomi biaya dalam menerapkan 2025 dalam implementasi Kantor Anggaran.

Menurut Detikcom, nomor memo resmi 28/rt.02.01/nd/A.1/2025, Senin (20.03.2025), langkah pertama dalam efisiensi mengatakan bahwa pejabat tinggi -pera (BBM) Pada hari kerja.

Kedua, Administrator Pratam -High dan pejabat fungsional ahli utama tidak menerima penghargaan BBMS pada 1 Februari 2025.

Keempat, anggaran kantor kantor, komputer dan peralatan rumah tangga akan dibatalkan. Kelima, anggaran perangkat dan infrastruktur dihapus dalam bentuk furnitur, peralatan dan peralatan, dan dalam renovasi kamar.

Keenam, listrik, air, anggaran telepon, layanan distribusi surat, pemeliharaan peralatan dan distribusi mesin/peralatan komputer/peralatan berkurang. Pencetakan dokumen ketujuh dapat menggunakan berbagi fotokopi yang tersedia.

Yang kedelapan, pekerjaan karyawan di mobil cepat karyawan dihapus. Kesembilan, tanaman dekoratif, karangan bunga, tenda, penyegar udara, pengendalian hama, air dan ledakan WA. Sebagian ada sepersepuluh, lift operasional, AC/AC Central.

Ketika menerima memorandum memo pria presiden, Mohammad Ridvan, PR -Bolmukupe Bkn Boreur, mengatakan bahwa Sri Mulyani Indwati, menurut instruksi Menteri Keuangan, Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan. Menurutnya, anggaran BKN benar -benar 35%.

“Menurut Presiden dan Menteri Keuangan, BKN melakukan beberapa 35,7%konsep anggaran seperti Banquet, Computer, Saras, BBM, Listrik, Air, Seleksi Karyawan dan AFP.

Pada saat yang sama, Zudan Arif, direktur Badan Personalia Nasional (BKN), memberikan instruksi terkait dengan efisiensi anggaran sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subanto. Menurutnya, semua kecambah harus disesuaikan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan dapat bertindak secara efisien dan efektif.

“Efisiensi anggaran ini adalah pintu pembuka yang dapat digunakan sebagai peluang emas untuk memperkenalkan sistem kerja ASN yang lebih maju yang akan terus meningkatkan digitalisasi birokrasi yang lebih baik,” kata BKN yang dipimpin di tengah pagi, mengutip dari pernyataan tertulis pada hari Senin (Senin (03.02.2025).

Lihat juga Video “Dari Menteri Dalam Negeri Anggaran Dalam Negeri Intererior ke Perjalanan Resmi, Total Rp 2,7 Triliun:

(Ile/hns)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *