Sukabumi –
Sukwayana Natural Reserve, yang seharusnya menjadi area untuk melindungi keragaman tumbuhan dan hewan, mengubah fungsinya ketika digunakan dalam kegiatan ekonomi. Dari kios, pensiun, ke karaoke.
Dikutip di situs web BSDAJABAR, Jumat (2/2/2025), Sukaya Natural Reserve ada di Pantai Teluk Pebuhan Ratu. Menurut pemerintahan, itu terletak di kota Cikakak, di distrik Cikakak dan di kota Citepus, di distrik Word Ratu, di Kabupaten Sukabumi, di Jawa Barat. Area Cagar Alam Sukanwayan mencapai 32,87 hektar.
Disimpan dalam berbagai jenis flora, termasuk Katapang (terminal Cattapa), Kipahang (PiƱata pomomic), Nyamplung (Callophyl innophylum), Teeup (Artocarpus elasticus), Warulaut (Hibiscus Tilliaceus), tetapi A (Asian Barringtonia), Kichrosiaceus), tetapi A (Asian Barringtonia), Kichrosiaceus (Hibiscus Tilliaceus), tetapi A (Asian Barringtonia), Kingiacus), Asian Barringtonia), Asian Barringtonia), Asian Barringtonia), , Kokosan (Lancium spp), Pandanlaut (Pandanus SP) dan Rotan (Calamus SP). Selain itu, ada jenis bambu bambu (Gigantocloa nigrociliata) dan rotan.
Sementara itu, satwa liar termasuk di sana termasuk burung, reptil, pemantauan kadal (vanranus salvator) dan mamalia, seperti monyet meja panjang (Macaca fascicularis) dan Lutung (Trachychecus auratus).
Bangunan -bangunan seperti kios dan tempat -tempat karaoke ditampilkan langsung oleh tim Java West (Java Bbksda Barat) dan Gakkum dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Sebuah surat peringatan dibagikan kepada mereka yang mendirikan bangunan di daerah Sukwayana Natural Reserve.
“Ini bukan dalam jumlah, masih dalam proses pengumpulan data, jumlahnya belum dapat disebutkan. Untuk berbagai fungsinya, ada pemberhentian, kios, pensiun, karaoke, dan lainnya,” kata polisi hutan di ‘Pusat KSDA Java Barat, Yoga Sutisna, dilaporkan oleh Detikjabar, Jumat (2/07/2025).
KSDA mengklaim telah sering memberikan surat sosialisasi dan peringatan, tetapi bangunan ilegal masih muncul.
“Ini benar -benar untuk cadangan alam, sosialisasi sering terjadi.
Mengacu pada hukum no. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam biologis dan ekosistemnya, cadangan alami adalah cadangan alami yang, karena keadaan alaminya dilindungi dan dikembangkan secara alami.
Karena berfokus pada melindungi ekosistem yang khas, cagar alam tidak terbuka sebagai pilihan tujuan wisata. Namun, Anda hanya dapat mengunjungi untuk tujuan penelitian dan menambah pengetahuan.
Untuk mengunjungi daerah ini, pengunjung harus membawa izin untuk memasuki area konservasi (Simaksi) yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Lihatlah video “Video: Ironi Cagar Alam Sukwayana, Dari Konservasi ke Tempat Karaoke” (FEM/FEM)