Jakarta –
Kedutaan Besar Nasional (NFA) telah secara resmi menggunakan program intervensi beras, makanan dan makanan dan nilai makanan (SPH).
Atte Prasetyyo Agency Agency mengatakan beras dan pada bulan Januari ditunda. SPHP untuk beras berhenti ketika 20 Februari 2025 dimulai.
“Tentu saja, dia berada di kancah makanan, yang disajikan kepada Bulog untuk menunda makanan dan nasi SPHP. JANGARTAN Jumat (7/2/2025).
Adegan menjelaskan bahwa makanan belum dikirim, karena data registrasi sosial-ekonomi belum memperbarui data pendaftaran data sebagai peserta.
6.2 ribu 89.2 ton kinerja di pelanggan SPPP atau 29,74%. Bagian SPHP adalah 300 ton.
AGR dijelaskan, dan kebijakan politik dirancang untuk memberikan peluang yang dapat fokus pada tanaman hingga 3 juta ton panen. Ini juga dilakukan dengan upaya, seperti panen petani, yang dinilai pada bulan Februari-April.
“Kami juga ingin memantau pemerintah oleh pemerintah oleh pemerintah oleh pemerintah untuk memantau pemerintah oleh pemerintah oleh pemerintah. Selain itu, aplikasi makanan dan nasi akan dikembalikan ke makanan makanan berikutnya, “pungkasnya.
Program intervensi lapangan, seperti makanan dan SPHP, terlibat dalam kontrol inflasi, terutama pertumbuhan makanan atau makanan. Sejak Januari 2025, tingkat tingkat makanan adalah 2,95% dan 3,07% per tahun.
Peningkatan makanan masih damai dan kurang dari target pemerintah. Ulasan ini adalah hasil dari Central Central Association (HLM TPIP) pada hari Jumat (1/31/2025), yang menerima pergerakan makanan yang mereka terima dari 3 hingga 5%.
Periksa videonya. Tentu saja bantuan sosial untuk anggaran pendapatan yang tidak bersalah
(ACD / ACD)