Slaman –
Peng Gadding dan Kidul dirancang untuk menutup area persegi, tetapi masyarakat memprotes mereka. Menteri Pariwisata (Vamenpar) berbicara dengan Luh Puspa Jogja Sultan.
Setelah mengunjungi media sosial, rencana penutupan Planagkang Gadding dan Jogaja Kidul adalah virus. Kepala dan kerugian hadir di masyarakat.
“Jika itu benar -benar mendapatkan manfaat dan kerugian, maka, tentu saja, kami berdiskusi dengan pemilik Kemlenpar, pemerintah daerah?
Luh Puspa melanjutkan dengan semua politik yang melalui penelitian ini. Namun demikian, dia masih mencoba berbicara dengan Istana Jogaja.
Dia berkata, “Jadi saya pikir keputusan ini harus diteliti, dengan hati -hati mempertimbangkan, kita tahu.”
Dalam acara terpisah, Sultan Hammuuku X, Doy, menekankan organisasi daerah tersebut sebagai bagian dari implementasi poros filsafat Jogaja UNESCO.
Sultan mengatakan bahwa langkah ini dimulai dengan tes. Dia menekankan bahwa rencana itu tidak selesai.
“Ya, saya belum mencoba,” kata Sultan ketika kompleks Jogaja City Capetihan (1/3) bertemu dengan seorang jurnalis pada hari Rabu.
Sultan juga menekankan bahwa bisnis itu tidak dihapus. Sultan mengatakan dua skema adalah rekomendasi UNESCO tentang poros filosofis Jogaja.
“Ya, pentingnya pengorganisasian adalah tidak dihapus. Ini hanya percobaan, tidak mungkin jika tidak mungkin,” kata Sultan.
Dia berkata, “Ada rekomendasi semua orang di UNESCO, itu harus diikuti. Jika kita berhubungan dengan istana, kita akan mengaturnya sendiri,” tambahnya.
——-
Artikel ini telah berkembang dalam data. Video Video “Video: Planking Gading dan Kidul Square ingin ditutup, apa itu Sultan Jogia?” (WSW/FM)