Jakarta –

Menteri Kesehatan Indonesia, Buddi Gonadi Sadikin, mengungkapkan hasil implementasi standar kelas internal standar (KRIS) di sejumlah rumah sakit Indonesia. Ada 600 rumah sakit atau 21 persen dari mereka yang disiapkan dengan 12 standar KRIS, termasuk ventilasi udara, penyelesaian tempat tidur, dan kelayakan kamar mandi, sampai pelabuhan oksigen tersedia.

Sayangnya, lebih banyak rumah sakit belum menyetujui standar Chris. Total mencapai 949 rumah sakit atau 34,3 persen. Mereka tidak mendapatkan lebih dari dua pemberi pinjaman dari Chris. Terutama keadaan kamar mandi yang tidak ramah itu sangat kecil, jadi tidak cukup untuk melewati kursi roda.

Sementara 43,9 persen atau setidaknya 1.217 rumah sakit telah memenuhi mayoritas implementasi KRIS, yang secara bertahap dimulai dalam valid pada Juni 2025.

“Setidaknya analisisnya, kamar mandi sangat kecil, tidak dilewatkan oleh kursi roda. /2/2025).

“Jika tidak, itu akan dipaksa untuk mengemudi, meskipun jalannya juga sulit,” katanya.

Kasus rumah sakit, yang juga dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan di bel dan komponen listrik di sejumlah kamar. Menurutnya, persyaratan standar tidak terlalu besar.

“Ini tidak boleh digabungkan, Anda hanya dapat menggunakan kabel, menurut kami itu tidak boleh sulit. Menurut saya itu harus cepat,” katanya.

Penyelesaian rumah sakit lain yang masih sulit dipenuhi berdasarkan standar KRIS adalah output oksigen. Menteri Kesehatan memahami sejumlah rumah sakit yang masih mengalami kesulitan menyediakan outlet oksigen di setiap ruang internal.

“Oxygen outlet di tempat tidur ini mungkin sangat sulit. dan menyimpulkan bahwa meninggalkan kamar mandi disatukan dengan orang lain.

Sebagai catatan, berikut adalah 12 kriteria Chris yang diterapkan pada bulan Juni: komponen bangunan tidak mengandung ventilasi berpori tingkat tinggi di kamar. Mulai Juni 2025, RS Kris BPJS Health “(NAF/KNA) akan diterapkan.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *