Jakarta –

Pt Toyota Motoring Motoring Indonesia (TMMIN) telah membuka stasiun isian bahan bakar hidrogen (SPBH) atau stasiun pengisian ulang hidrogen (HRS), di karavang Jav barat. Mereka memegang 35 miliar rps untuk membangun peluang baru ini.

Keyakinan diberikan kepada Nande Hulchanto sebagai presiden PT TMMIN. Dia berharap keberadaan mobil hidrogen perlahan -lahan dibangun di hadapan SPBH atau HRS.

“Kontribusi ini adalah RP

Nande, yang menjelaskan dengan pendanaan, menjadi perusahaan pertama, yang memiliki 700 bar dengan tekanan maksimum. Ini membuat mobil hidrogen membutuhkan waktu lama.

“Kemampuan objek Toyota HRS untuk mengubah hidrogen dengan 350 truk Mirai dan Bahan Bakar Mobile (FC) yang baik, dan 700 Bar Fuel Cell (FC) forklift yang hanya berlangsung 3 hingga 5 menit.” Katanya

Proses pengembangan Toyota HRS membutuhkan waktu satu tahun dan mencakup berbagai pihak, termasuk pemerintah, ilmuwan, Brin, Perveramina, PLN dan energi bahan bakar Indonesia dan energi hidrogen (IFHA). Langkah ini diambil untuk mendukung upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060.

“Upaya ini merupakan langkah penting dalam pengenalan solusi yang lebih stabil untuk energi masa depan untuk Toyota. Toyota bertujuan untuk memastikan bahwa setiap teknologi dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” kata Nandi.

Toyota HRS adalah lembaga untuk mengisi ulang pengisian ulang, seperti forklift, mobil atau truk yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar utama kendaraan yang termasuk dalam kategori energi abu -abu.

Namun, di masa depan, Toyota beralih ke hidrogen hijau sebagai tujuan akhir. Ini dicapai dalam proses elektrolisis air melalui energi terbarukan. Proses transisi ini bertahap, karena hidrogen hijau masih membutuhkan infrastruktur dan teknologi yang lebih maju, serta investasi besar. Lihat “5 Toyota Hilux Rangga yang menarik. Ini bisa jadi apa saja dan menarik harganya.” (SFN / DREM)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *