Jakarta –
Di Jalyakencana, topi itu adalah perayaan, Bogor masih hidup. Penduduk Tumelek-Bek dalam perjalanan untuk melihat kegembiraan festival.
Dari hari cahaya yang luas, penduduk di sepanjang Suryakena Street dibuang ke arah Simpang Batu Situ. Meskipun kesempatan dimulai sekitar jam 4 sore, penduduk antusias dan menghadiri 13.00 WIB.
Bogor Street Cap Go Meh (BSF CGM) selalu ditampilkan setelah 15 hari dari Tahun Baru Cina. Dari pemantauan On -site Detiktravel Rabu (12/12/2012), jalan -jalan yang awalnya masih dialami oleh kendaraan bermotor menjadi orang yang mencari posisi terbaik.
Menunggu lama komunitas mulai membayar dengan para seniman di acara Cap Go Meh. Menurut CGM BSF, presiden Arifin Himawan, 77 studio seni berpartisipasi dalam Helian ini.
Arifin mengatakan bahwa sebenarnya ada banyak studio yang ingin menghadiri perayaan topi Go Meh tahun ini, tetapi sayangnya dia tidak bisa mengakomodasi antusiasme mereka yang ingin bergabung.
“Kami dipaksa untuk membatasi dan menyembuhkan bahwa jumlah peserta yang berpartisipasi di sore hari dan merupakan 77 studio budaya malam ini yang akan mengarah ke Suryakkencana Road ke Siliwangi,” katanya.
Dalam sambutannya, Arifin juga meminta maaf atas perayaan Cap Go Meh untuk mengalami kemacetan lalu lintas di Bogor City (terutama lingkungan di sekitar Suryakkencana Street di Simpang Batu).
“Pendeta laki -laki, tanpa mengurangi rasa hormat, dan pada saat yang sama meminta maaf karena terjebak di Bogor hari ini karena topi Bogor Street akan pergi ke tahun 2025,” kata Arifin.
Pada sore hari, jalan Suryakkencana bahkan lebih banyak tekanan oleh orang -orang yang melihat, terutama ketika parade dimulai. Mereka semua ingin memperhatikan perhatian utama, salah satunya adalah anak anjing, dia dan keluarganya akan merayakan dengan semangat untuk melihat parade topi.
“Saya ingin melihat singa menari sore itu, dan kemudian ada parade patung (ogoh-oogoh),” katanya.
Sampai setelahnya, masyarakat tidak memudar, dan lampu -lampu terpancar dari seniman semakin menghiasi parade hidup. Karena berbagai studio budaya yang menunjukkan kemampuan mereka berkisar dari tarian berbagai daerah di Indonesia, bahkan di Taiwan.
Tentu saja, apa yang ditunggu penonton, yaitu tarian singa. Komunitas yang marah tidak bisa dihindari bahwa semua Leeudans diperoleh yang melaju di jalan.
Jadi tanpa lelah, orang -orang yang tinggal di sana menunggu semua seniman yang berpartisipasi dalam topi. Tonton “Aniies Baswedan Video Hopes Cap Go Meh akan menjadi kekuatan pendorong ekonomi” (UPD/FEM)