Jakarta –

Tradisi melawan Ramadhan, yang juga dikendalikan hari ini, adalah Ruwahan Sendanguwuwur. Situasi ini adalah salah satu prosedur Lamongan setiap tahun di Lamongan.

Navis Abdul Rouf, peneliti di Lamongan Culture, mengatakan budaya Reftongan dalam hal -hal yang tak bernyawa dan bertahan hidup. Kebanyakan Ruwahan di Lamongan, termasuk NISF Syaban Night.

Di Lamongan, empat dan lepet sebagai semangkuk malam secara alami di Ruwahhan atau Nissfu Syaban Night. Keberadaan copphest (empat) dan lepet memiliki makna yang mendalam.

“Quads atau Kupat Jawa berarti ditandai atau pengetahuan tentang Devikjim, Jumat (2012 (2012 (2012 -T03-14).

Sebagai Navis, tindakan berlian Nisfu Syab Syman Night telah menjadi tanda permintaan maaf bagi pengembang dan lainnya. Pada saat yang sama, ia melanjutkan tradisi itu menyebabkan puasa Ramadhan.

“Tubuh sangat berharga sejauh ini,” jelasnya.

Dua minggu sebelum Ramadhan tiba, Navis menjelaskan bahwa malam ini memiliki semua tetangga, dan bermanfaat bagi Ramadhan menjadi persiapan spiritual.

“Orang -orang di berbagai hidangan seperti berlian, leeps dan permen,” katanya.

Menu ini, termasuk Kupat dan Lepet, nantinya akan dibawa ke Doa Languard atau Masjid, jadi nikmati bersama.

“Namanya adalah tradisi Brakan, yang biasanya mengarah ke kompetisi, tetapi di Lamongan juga menggunakan peraturan ini,” lanjutnya.

Kepala Biro Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan (Siti Rubikah, mengatakan tradisi daerah Patiiran desa atau telah menjadi salah satu Lamongan setiap tahun.

“Tahun ini, reftawan Supanguwwwur setelah dikonfigurasi lebih lanjut oleh ras kerabat Sendangduwwur yang semakin terkait,” Siti.

Rubikah menjelaskan bahwa Ruwahan Supanguwur, tradisi Ruwewhan (10/2) pada hari Senin, mengajar berbagai kegiatan, akar, dan budaya. Selain 440-sun Shine Sendang T Samams, acara biasanya memiliki semua waktu melawan puasa Ramadhan.

Dia melaporkan bahwa para kepala status dimulai dengan Bazaar UMKM, budaya budaya, budaya, kepemimpinan membuat teater kolosal.

“Pejabat Kolai ini menunjukkan keajaiban Yangkang, di mana perlindungan historis dari perdamaian,” itu berakhir.

——-

Frasa ini telah terjadi di Devikimim. Periksa video “Video Education Menteri Liburan Selama Liburan Selama Masa Liburan Selama Masa Liburan Selama Masa Liburan Selama Masa Liburan Selama Periode Liburan Selama Waktu Ramadhan: Sudah Menunggu” (Baru)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *