Jakarta –
Kemarin, saldo perdagangan Indonesia dimasukkan oleh kelebihan miliar 3,45 juta. Kondisi ini meluas dari neraca perdagangan Indonesia, yang telah ada sejak tahun 2020. Semoga terlalu banyak, kinerja selama 57 bulan berturut -turut.
Kepala fiskal-beleefuro (Kemenkeu), Fing Kacarib, 2025 asli mengatakan kinerjanya lebih besar dari 2024. Kelebihan Desember. Sama, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Neraca perdagangan Indonesia tidak menunjukkan perlawanan dan tetap ada keunggulan perdagangan global, yang masih melemah,” kata Vastas dalam laporan resmi pada hari Senin (17 September 2012).
Dia menjelaskan bahwa kelebihan kinerja karena peningkatan produk adalah nilai tambah, juga dikenal sebagai sesuatu yang lain dan lain -lain. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi peningkatan produksi, pertanian dan industri ekstasi untuk keseimbangan perdagangan.
Dijelaskan secara rinci bahwa pada 2025 Januari ekspor Indonesia dimasukkan dalam $ 21,45 miliar. USD, IE 4,68%. Peningkatan ekspor didorong oleh peningkatan olahraga minyak dan gas dan olahraga gas.
“Industri, ekspor industri sektor pertanian dan produsen, 45,46% ditanam dan 14,02%,” katanya.
“Jika datang untuk menghitung ekspor, Cina masih merupakan tujuan dari merek, bagian, dan bagian paling penting dari Indonesia, dan diikuti oleh AS (11,02%) dan India (6,02%) dan ekspor dan ekspor ASEAN dan Uni Eropa adalah 20,07% dan 6,42%, “jelasnya.
Kemudian ketika datang untuk mengimpor dari Republik Indonesia pada tahun 2025. Pada bulan Januari, itu dimasukkan dalam $ 18,00 miliar atau dalam kontrak maksimum 2,67% per tahun. Menurutnya, penurunan impor karena kontraksi oli dan gas dan kontak non-jobe dan gas.
“Ketika datang untuk menggunakan usia modal terdaftar, impor barang modal, tetapi barang impor dan bahan baku tambahan di bawah kontrak,” kata D.D.
Lebib melanjutkan bahwa ia menjelaskan dari negara tentang pentingnya impor, termasuk 40,86% yang didominasi masih didominasi di Cina. Setelah itu Jepang dan kontribusi 7,42% dan AS adalah 4,92%. Sementara itu yang diimpor dari Asia adalah 15,41% dan Uni Eropa adalah 5,60%.
“Pemerintah akan terus mengendalikan pengaruh global lebih lambat, seperti yang disiapkan oleh tindakan yang dimaksudkan, untuk mempromosikan produk ekspor yang tepat dan mendiversifikasi mitra dagang utama,