Jakarta –
Produksi beras diperkirakan akan mencapai Maret 2025 pada Januari hingga 8,67 juta ton. Kepala Badan Makanan Nasional, Arief Prastoo Adi, mengatakan jumlahnya adalah 2,91 juta ton periode yang sama pada periode yang sama.
Proyeksi tergantung pada data dari zona sampel (KSA) di Central Statistics Agency (BPS). Dibandingkan dengan konsumsi Januari 2025, 7,7 juta ton, produksi beras adalah 900.000 ton beras.
“Diharapkan dari Januari hingga Maret 2025 2,91 juta ton tertinggi dari apa yang pada periode yang sama pada tahun 2024,” kata Arif.
Selama pertunjukan ARIF, produksi beras pada bulan Januari hanya 5,69 juta ton. Pada saat itu, defisit 2,01 juta ton, jika dibandingkan dengan konsumsi selama tiga bulan.
Sementara pada waktu itu biaya pengumpulan biji -bijian kering (GKP) sedikit lebih rendah dari Rupei 6500 rupee/kg. Arif mengatakan harga nasional GKP adalah RP.
“Beberapa provinsi di NTT, barat Sumatra, barat Sulawesi, Acheh, Kalman Selatan, timur Jawa, barat Jawa (harga biji -bijian) lebih dari 6.500 rupee/kg, dan masih ada beberapa situs lain di bawah bimbingan heitz” dikatakan. (Di sana/rrd)