Jakarta –

Arszad Raszid, presiden Kamar Dagang Indonesia dan Dewan Konsultatif Sektor ini (Kadin), mengevaluasi bahwa ada peluang di balik efisiensi anggaran yang dibuat oleh Presiden Prabovo Sabinto. Seperti diketahui, Prabovo sedang melaksanakan efisiensi anggaran yang ditandai oleh masalah instruksi Presiden 2025 (Inpres) n. 1 sehubungan dengan efisiensi APBN dan APBD.

Arszad mengatakan kepada jurnalis Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (12/12/2025), “Peluang, efisiensi yang dibuat oleh pemerintah membuka peluang investasi untuk masuk oleh sektor swasta”, “

Arszad mengatakan bahwa efisiensi anggaran pemerintah tahun ini telah menjadi menarik sejak Prabovo mengundang sektor swasta ke bidang infrastruktur.

“Yah, keefektifan adalah apa yang tidak efisien, ditempatkan di tempat atau pos yang lebih efektif. Misalnya, saya tidak mengatakan, misalnya, makanan nutrisi gratis. Anda tahu,” mereka menjelaskan.

Tingkat Arsjad, efisiensi anggaran adalah langkah yang baik. Menurutnya, efisiensi didorong untuk mendorong pembangunan ekonomi.

“Menurut pendapat saya, ini sangat positif, cobalah untuk membayangkan. Semua infrastruktur telah digunakan oleh pemerintah, sekarang Pak Prabovo berkata:” Ayo, dia akan mengambil bandara, kita membahas “.

Arsjad mengatakan bahwa efisiensi anggaran dibuat sebagai bentuk untuk menanggapi tantangan batas anggaran negara 2025.

“Dana investasi, pertama -tama, sebelum diri sendiri, pengusaha lokal yang nantinya percaya hanya ada pengusaha. Oke, jadi kepercayaan itu penting,” pungkasnya.

Bahkan video “anggaran masalah, Mendes Yandri: Bergabunglah dengan jam presiden”:

(ACD/ACD)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *