Jakarta –

Presiden AS Donald Trump telah meluncurkan perang dagang dengan meningkatkan tarif impor di banyak negara, termasuk Cina. Permata Adjijs Harrisand, Bank Industri dan Penelitian Regional, memperkirakan bahwa Indonesia dapat memperoleh manfaat dari politik.

Menurut Adjie, perang dagang 2018 antara Cina dan Amerika Serikat (AS) membawa roda keberhasilan di beberapa industri, seperti sektor tekstil dan alas kaki. Mengikuti dorongan ini, Adjie mengatakan Indonesia mengekspor banyak dari dua barang ke Amerika Serikat (AS).

“Jika kita melihat perang dagang kali ini. Laba adalah karena kami mengekspor banyak dari dua barang ini ke Amerika Serikat.

Ajie menjelaskan bahwa Indonesia dapat menggantikan produsen di negara -negara dengan politik, termasuk Cina. Menurutnya, Cina telah menjadi salah satu negara yang kebijakan tarif yang benar -benar mengikat.

Oleh karena itu, Indonesia dapat menggantikan Cina untuk mengimpor beberapa barang di tanah Paman Sam. Dia percaya pendekatan ini ternyata merupakan pangsa pasar Indonesia di Amerika Serikat.

“Karena perang dagang, jelas bahwa Cina dan Cina adalah produsen berbagai barang AS. Mungkin kita dapat mengganti beberapa produk China. Ini telah terbukti pada tahun 2018. Kami telah berhasil memperoleh pangsa pasar.”

Dia menambahkan, “Faktanya, jika kita melihat harapan, saya berharap tarif AS tidak akan mempengaruhi Indonesia. Tetapi oleh karena itu, Indonesia bisa mendapatkannya dari keberadaan perang dagang ini.”

Lihat Video Juga: Pedagang Tiongkok Tidak Takut Kebijakan Tarif Impor Trump (RRD/RRD) 50%

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *