Jakarta-
Salah satu kekhawatiran umum yang bisa dialami banyak orang Indonesia adalah ketakutan pergi ke dokter gigi. Tentu saja, ini dapat memengaruhi orang yang mengalami masalah kesehatan oral dan gigi.
Seorang anggota Asosiasi Gigi Indonesia (PDGI) Drg Paulus Januar mengatakan bahwa ketakutan pergi ke dokter gigi adalah masalah umum dunia. Menurut DrG Paul Indonesia, sekitar 20-30 %orang takut pergi ke dokter.
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang bisa takut seseorang pergi ke dokter. Yang paling umum adalah bayangan rasa sakit.
Ketika AFP menghubungi Kamis (02.20.2025), Drg Paul berkata, “Jarum, pelatihan, tang, rasa sakit dan prosedur gigi dapat menyebabkan ketakutan.
“Dalam perjalanan perawatan gigi, pengalaman trauma dapat menyebabkan ketakutan. Trauma dapat menjadi bentuk pengalaman sendiri atau dapat didasarkan pada kisah orang lain. “Dia melanjutkan, termasuk hiburan yang sering dipotong oleh dokter gigi yang mengerikan.”
Drg Paul mengatakan bahwa faktor budaya dan stigma yang digunakan dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi ketakutan akan perlakuan gigi. Model budaya, seperti kesadaran nyeri akan darah dan ketidaknyamanan masyarakat, dapat mempengaruhi sudut pandang perawatan gigi.
Selain itu, ketakutan akan perawatan gigi berisiko terhadap orang yang memiliki masalah umum dengan kecemasan.
Tingkat ketakutan akan dokter gigi dibagi menjadi tiga bagian: kecemasan dan ketakutan akan fobia. Kecemasan adalah bentuk pengobatan gigi termudah dan diuji di komunitas yang paling mandiri. Kondisi ini masih dapat diatasi, terutama berdasarkan kebutuhan untuk pemeriksaan gigi.
Di tingkat kedua atau ketakutan, pasien dapat meningkat, tidak mudah, berkeringat atau melemah.
“Ketakutan dapat menyebabkan hubungan menghindari perawatan gigi, atau jika Anda tidak tahan dengan sakit gigi, Anda dapat mengunjungi dokter gigi hanya dengan mengunjungi dokter gigi.”
Pada tingkat atau fobia tertinggi, pasien mengalami ketakutan yang sangat besar dan cenderung tidak rasional. Mereka yang berada di negara bagian ini dapat mengalami kepanikan dan depresi.
“Mereka (orang -orang fobia) adalah penyakit gigi yang serius, tetapi mereka berusaha untuk sepenuhnya menolak perawatan gigi,” katanya. Tonton video “Tips for Children, Antusiastic Brush for Dental Therapy” (AVK/KNA).