Banyuwangi-
Kawasan Konservasi Terumbu di Bansling Beach, Banewangi, Jawa Timur, terkontaminasi dengan dugaan minyak cair. Pengunjung mengeluh tentang polusi.
Koordinator objek pariwisata menjerit air di bawah air, dan Ihwan Aliyev mengatakan cairan itu terlihat empat hari lalu. Dia curiga minyak itu bengkak dan minyak itu berasal dari kapal yang diparkir di pangkalan bulu.
Akibatnya, minyak diambil dari arus dan terkontaminasi dengan cara yang sama seperti kawasan konservasi dan benda -benda di bawah air. Faktanya, dermaga, area tebing karang, seringkali kotor karena minyak hitam.
“Diduga ada kapal yang buruk yang akan membuang minyak yang digunakan. Ini akan dipengaruhi oleh area konservasi hambatan air yang direkontaminasi ulang karang,” kata Rabu (19/07. /2025).
Selain mengancam kawasan konservasi, pelarian pengusiran minyak juga mempengaruhi sektor pariwisata. Pengunjung terganggu saat bermain di pantai karena tubuh dan pakaian mereka kotor karena minyak yang melekat pada mereka.
“Yang paling serius adalah kemarin, dan dampaknya pada pengunjung yang mengeluh karena lautan terkontaminasi dengan minyak,” tambahnya.
Pemandu Bawah Buruk Bawah Salju Cariono juga mengatakan bahwa cairan minyak diketahui melekat pada jaring ikan mengambang. Di lokasinya ada sejumlah budidaya ikan, seperti hiu, kerapu dan ikan dekoratif lainnya.
“Sulit untuk berhati -hati, dan ternyata ada kebocoran minyak. Ini akan merusak ikan dan jaring harus bersih, tetapi apa yang dibutuhkan,” kata Cariono.
Cecilia Gunawang, salah satu pengunjung yang mengalahkan penyelam, mengatakan dia terganggu oleh kondisi ini. Dia enggan berendam di perairan pedas untuk snorkeling, karena aroma air seperti minyak. Selain itu, dia khawatir pakaian menyelamnya akan rusak.
“Aku tidak ingin membenamkan diriku, aku mencium bau minyaknya. Kemudian, aku khawatir tanda -tanda kemeja itu, mereka akan sulit untuk menghilang,” kata Cecilia. Tonton video “Coba Tarian Gandrun Tradisional di Banyuwangi” (Fem/Fem)