Jakarta –
Asosiasi Telematika Mastel melihat bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), yang akan menawarkan akses tetap ke frekuensi 1,4 gigahertz, cepat dan murah. Sehingga bisnis seluler tidak dihapus.
Komdigi menyiapkan spektrum 80 MHz per 1,4 Gigherks, yang kemungkinan akan membantu Internet di rumah dengan kecepatan akses 100 Mbps dari 100.000 RP hingga 150.000 rps.
Maspito Wigati Jarot, presiden Infrastruktur Telematika Nasional, juga telah mengakui bahwa kecepatan internet Indonesia jauh di belakang negara lain seperti yang dikatakan.
“Saya melihat bahwa 1,4 Gigah FWA adalah solusi broadband. Tapi itu tidak menarik pasar seluler dan Anda perlu mengetahui perbedaan serat, karena FWA adalah ponsel dan serat. “Frekuensi pelelangan untuk siapa saja? Di Jakarta pada hari Senin (24/2025)
Dia kemudian menyebutkan pada tahun 2020 International Telecommunication Union (IT) bahwa Internet Indonesia menyerang tidak hanya 5% dan lebih baik daripada Laos, Kamboja dan Timor Leste. Pada saat yang sama, dari data yang dikutip oleh komedi, internet diperbaiki.
“Ini menunjukkan bahwa kami lebih rendah dari Asia Tenggara, terutama di Asia, jadi harus ada solusi cepat karena kami melihat solusi FWA ini yang saya lihat dalam hal membayar dua item pertama dan dalam hal mempercepat peringkat kedua,” kata Dia.
Selain itu, Sigit mengatakan bahwa layanan FWA dapat diperoleh kemudian oleh pengguna rumah dengan peralatan seperti router.
“Ketika ini benar, kebijakannya benar.
Untuk alasan ini, Sigit telah mengajukan banding ke layanan WFA ini untuk menyajikan koneksi ke 100 Mbps.
“Jika dilindungi oleh 100 Mbps, bahkan jika kurang dari 100 Mbps,” pungkasnya.
Mari Tonton Video “Video: Bppik. Bicaralah dengan Kemkomdigi lebih baik” (AGT/AGT).