Jakarta –

Pada paruh pertama tahun 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merencanakan lelang frekuensi 1,4 GHz. Telcomel menyatakan minatnya pada pita 80 MHz untuk perburuan yang luas dalam spektrum frekuensi.

Komunikasi perusahaan dan tanggung jawab sosial VP, Telkomsel, kata Hamsat Bramono, Telkomsel mengatakan Telkomsel pada dasarnya tertarik pada rangkaiannya.

“Kami melihat bahwa distribusi frekuensi lebih lanjut dapat menjadi cara penting untuk mengembangkan dan memperkenalkan teknologi jaringan broadband terbaru, untuk memperkuat layanan telekomunikasi digital di Indonesia,” kata Saki, Selasa (2) / 25/2025).

Say mengatakan bahwa Telkomel berharap bahwa seluruh proses seleksi dapat terjadi sesuai dengan bagian dan jadwal yang sesuai untuk mempromosikan penguatan industri telekomunikasi.

“Selain mempercepat transformasi dan pertumbuhan ekonomi digital nasional, menurut tujuan yang diluncurkan oleh pemerintah Republik Indonesia,” katanya.

Untuk informasi, pilihan pita frekuensi 1,4 GHz kemudian digunakan secara khusus untuk layanan rumah dan juga dapat mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.

Pita frekuensi 1,4 GHz untuk konsultasi RPM yang terkait dengan penggunaan spektrum frekuensi radio adalah lebar 80 MHz, dengan rentang frekuensi 1 427-1 518 MHz.

Penggunaan spektrum ini kemudian disediakan oleh izin frekuensi radio Kardigi (IPFR) untuk penyelenggara jaringan tetap lokal berdasarkan switching paket (JARTAPOK) di area layanan regional.

Pita frekuensi 1,4 GHz dibagi menjadi tiga daerah dibagi menjadi 14 zona yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali-Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Menurut informasi terbaru, Komdigi mengklaim bahwa tujuh perusahaan telekomunikasi tertarik untuk berpartisipasi dalam lelang 1,4 GHz. Tonton video “Frekuensi Lelang di Langit” (AGT/FAY)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *