Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendorong penguatan kelompok usaha Mangis Bhuana Sari di Melaya, Jembrana, Bali melalui dukungan. Didirikan pada tahun 2013 di Malaya, Kelompok Usaha Manggis Bhuana Sari berfokus pada pengolahan dan penjualan manggis dari kebun anggota yang dikelola bersama.
Sejak awal sulit mencari pasar untuk cluster saree Bhuana. Namun berkat kerjasama antar anggota tim dan Pemberdayaan BRI, bisnis tersebut dapat berkembang dengan lancar.
“Kami saling mendukung dalam mencari pasar dan memperluas jaringan penjualan,” kata Kadek Dudi anggota Bhuana Sari dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).
Kadec mengatakan para petani merasa bangga dan bahagia ketika kelompok usahanya menjadi kelompok usaha binaan BRI. Potensi ekonomi manggis di wilayah ini patut dikembangkan lebih lanjut.
Ia pun optimistis kelompok usahanya berpotensi menjadi pasar manggis yang besar. Pasalnya manggis menawarkan rasa manis yang unik dan kuah yang banyak.
“Hubungan yang kuat antar anggota klaster memungkinkan kami untuk terus memasok manggis ke pembeli,” tambah Kadek.
Saat musim panen kritis, Kadek mengatakan klaster Bhuana sari bisa mencatatkan pendapatan bulanan lakh. Hal ini tentunya tidak lepas dari dukungan BRI melalui hubungan penjualan dan promosi yang ekstensif, salah satunya melalui pasar UMKM Sejutaan.
Kadek mengatakan, “Kami mendapat banyak manfaat dari dukungan BRI.
Kadec berharap kedepannya usahanya bisa semakin berkembang. Ia berkomitmen menawarkan manggis sehat yang dapat dimakan kapan saja tanpa mengurangi nilai gizinya. Selain itu, Kadec juga ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan kita bisa memaksimalkan potensi yang ada dan terus meningkatkan kualitas produk kita. Bagi BRI, kita berharap bisa terus tumbuh dan sukses bersama,” ujarnya
Sementara itu, Supari, Direktur Usaha Kecil BRI, menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung dan memberdayakan usaha kecil dan menengah melalui program inovatif My Life Cluster. Ia mengungkapkan BRI tidak hanya fokus pada pemberdayaan, namun juga melakukan pemberdayaan seperti menggelar pasar UMKM BRIIAN yang dirancang untuk memperluas jaringan penjualan dan menjangkau lebih banyak konsumen.
“BRI tidak hanya memberikan modal usaha namun juga melakukan pelatihan dan program pemberdayaan lainnya, memastikan usaha kecil dan menengah dapat tumbuh dan berkembang di sektor ini. Dengan komitmennya, BRI telah membangun kerangka kerja yang kuat yang mencakup berbagai tahapan integrasi dan interkoneksi.
Sekadar informasi, Bazaar UMKM BRILian tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk klaster UMKM kepada masyarakat luas, namun juga merupakan upaya BRI dalam memberikan dukungan menyeluruh kepada para pelaku UMKM. Melalui berbagai kegiatan edukasi, BRI terus mendorong usaha kecil untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Hingga akhir Agustus 2024, BRI telah membentuk 32.449 klaster usaha dalam program Klaster My Life. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2.000 kursus pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan para pelaku usaha sebagai bagian dari program yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(akn/ega)