Jakarta –
Tentara Israel menyerang tempat penampungan pengungsi di rumah sakit Al-Aqsa di Gaza. Akibat ledakan tersebut, sedikitnya 4 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan tenda-tenda terbakar dan orang-orang berusaha memadamkan api serta menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalamnya.
“Saya sedang tidur di sebuah rumah di dekatnya, sekitar 300 meter jauhnya, dan saya terbangun karena suara tembakan,” kata Bilal Ezzat Khudari, yang berasal dari Kota Gaza namun tinggal di Deir al-Balah.
“Saya berlari ke rumah sakit untuk melihat apa yang terjadi dan saya melihat bom tersebut memicu kebakaran dan kemudian tabung gas yang digunakan orang-orang meledak dan terjadi banyak kebakaran.
Pasukan Israel secara rutin menyerang fasilitas medis di Gaza sejak dimulainya perang selama lebih dari setahun. Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah berulang kali menyerang barak dan tenda kamp, dan menuduh tentara menggunakannya.
Dr Mohammad Tahir mengatakan, mereka merawat para korban yang mengalami luka bakar pada 60-80 persen tubuhnya, dan sebagian besar dari mereka tidak akan selamat.
“Pasien dengan persentase luka bakar tertinggi – namun nasib mereka sudah ditentukan. Mereka tidak akan dibawa ke unit perawatan intensif. Mereka akan meninggal,” katanya.
Catatan rumah sakit menunjukkan 4 orang meninggal dan 40 orang luka-luka. Menurut informasi dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, sekitar 25 orang dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan setelah terkena tembakan hebat.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, lebih dari 42.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 98.400 orang terluka akibat serangan Israel di Gaza. Saksikan video “WHO umumkan kondisi anak usia 10 bulan yang mengidap polio di Gaza” (kna/kna)