Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara mengenai kemungkinan dipertahankannya kembali penurunan Pajak Penjualan Pemerintah (PPnBM) atas Barang Mewah (DTP) kendaraan bermotor. Kementerian Keuangan masih mencermati seberapa besar momentum yang ada untuk pasar mobil dalam negeri.
Asisten Deputi Project Manager Departemen Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan, pemerintah tidak menutup kemungkinan kembali mengeluarkan subsidi PPnBM untuk kendaraan bermotor. Terlebih lagi, penjualan kendaraan roda empat di Indonesia sedang menurun.
“Soal insentif PPnBM mirip dengan masa pra-epidemi, dari segi apa yang mungkin, semuanya mungkin. Pertama kita lihat dampak jarak yang menggerakkan kebijakan pemerintah untuk mendorong EV,” kata Rustam dalam sebuah wawancara. diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Rustam mengatakan, pemerintah siap menawarkan tarif PPnBM untuk kendaraan penumpang di pasar yang lesu. Namun, kata dia, fokus pemerintah saat ini adalah mendorong masyarakat beralih ke mobil listrik.
Jadi, pemerintah sangat rela berkorban dari sisi pendapatan. Namun perannya mengelola, karena mobil listrik masih kita dorong, ujarnya.
“Jangan sampai proyek EV yang kita berikan satu seri, investasi dalam negeri, bingung,” imbuhnya.
Pada dasarnya, kata Rustam, semua kebijakan terkait mobil harus melihat dampaknya terhadap pasar mobil listrik. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak boleh dibiarkan memperlambat transisi ke energi alam secara signifikan.
“Banyak hal yang perlu diperhatikan. Dalam proyek tersebut, selama tidak mengganggu rencana pemerintah mengembangkan mobil listrik. Untuk mengatasi penurunan impor bahan bakar, dolar seolah-olah untuk nikel, jika dia melakukannya. ‘Jangan repot-repot, menurutku tidak apa-apa,’ katanya.
Sebagai catatan, insentif PPnBM DTP diterapkan saat Indonesia dilanda wabah tiga tahun lalu. Saat itu, permintaan kendaraan meningkat karena lemahnya daya beli konsumen. Saksikan video “Dari Hamba Manusia Menjadi Content Creator, Irwandi Ferry: Saya melihat peluang” (sfn/sfn)