Jakarta –

Gejala gangguan usus bisa disebabkan oleh berbagai gejala pada tubuh manusia. Namun, gejala masalah usus tidak selalu terlihat jelas.

Usus yang sehat berkaitan dengan mikrobioma usus. Mikrobioma usus adalah triliunan bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di saluran pencernaan. Mikroorganisme ini bisa bermanfaat atau berbahaya bagi tubuh.

Mikrobioma yang sehat memiliki keseimbangan bakteri baik yang tepat yang dapat mencegah bakteri jahat. Namun dapat menyebabkan disbiosis pada usus, yang meliputi bakteri baik atau terlalu banyak bakteri jahat.

Disbiosis adalah penyebab utama usus tidak sehat. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala di dalam dan sekitar sistem pencernaan. Berikut beberapa tanda usus sehat, dikutip dari GoodRX: 1. Mudah lapar

Mikrobioma usus yang sehat dapat mengurangi keinginan masyarakat untuk makan berlebihan. Para ilmuwan mengatakan hal ini disebabkan oleh pengaruh bakteri usus terhadap hormon yang disebut leptin dan ghrelin.

Hormon-hormon tersebut dapat mempengaruhi rasa lapar dan kenyang pada tubuh manusia. Gangguan tidur dan mood

95 persen serotonin dalam tubuh manusia diproduksi di usus, zat kimia otak yang memengaruhi suasana hati dan kualitas tidur. Usus yang sehat dapat dipengaruhi oleh suasana hati dan tidur. Hubungan ini bersifat dua arah.

Penelitian awal menunjukkan bahwa disbiosis dapat menyebabkan masalah tidur dan peningkatan risiko depresi. Sebaliknya, depresi dan masalah tidur bisa menyebabkan disbiosis. Sering sakit

Disbiosis, bakteri berbahaya yang melimpah di usus, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, seseorang bisa terserang berbagai penyakit, salah satunya flu biasa. Alergi makanan

Kondisi yang mengganggu keseimbangan bakteri usus dapat menyebabkan sensitivitas terhadap makanan. Hal ini juga dapat menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.

Hal ini dapat menyebabkan reaksi kekebalan yang selanjutnya berkontribusi terhadap risiko alergi makanan. Masalah kulit

Jumlah bakteri yang tidak seimbang di usus atau kulit dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan kulit, termasuk eksim, psoriasis, dan rosacea. Tonton video “Kurangnya Serat Harian Sebabkan Sembelit dan Defisiensi Imun” (kna/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *