Jakarta –
Saat ini, orang terkaya di Tiongkok adalah Zhong Shanshan, pendiri perusahaan minuman Nongfu Springs. Menurut Forbes, asetnya saat ini diperkirakan berjumlah sekitar $51,9 miliar atau Rp 823 triliun.
Baru-baru ini, Zhong dengan berani mengkritik raksasa belanja online negaranya dan pemerintah Tiongkok. Dia mengatakan toko online telah memulai tren perang harga yang berdampak pada banyak perusahaan dan industri di tengah perlambatan perekonomian Tiongkok.
Ia juga menyebut pemerintah China lalai dan gagal mencegah meluasnya perang harga. Bukan hal yang aneh bagi pengusaha Tiongkok untuk berani mengkritik pemerintahnya secara terbuka. Seringkali hal ini berujung pada hukuman, seperti yang terjadi pada Jack Ma, pendiri Alibaba.
Saat mengunjungi sebuah desa di Tiongkok timur, Zhong secara khusus mengkritik Pinduoduo, salah satu toko online terbesar di Tiongkok. “Platform internet telah melemahkan sistem penetapan harga kami. Secara khusus, sistem penetapan harga Pinduoduo telah menyebabkan kerugian besar bagi merek dan industri Tiongkok,” ujarnya, seperti dikutip detikINET CNN.
Menurut dia, arah seluruh industri kini tertuju pada perang harga. Faktanya, Pinduodo mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, salah satu alasannya adalah harga barang di sana sangat kompetitif.
Tak hanya itu, Zhong mengkritik pemerintah China yang ucapannya disensor oleh media pemerintah. “Pemerintah (China) tidak turun tangan untuk membimbing industri dan menurut saya pemerintah telah lalai dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Pernyataannya bisa membuat Zhong mendapat masalah. Setelah Jack Ma mengkritik sistem keuangan Tiongkok pada akhir tahun 2020, perusahaannya Ant Financial gagal dalam IPO dan Alibaba juga didenda berat. Sejak saat itu, Jack Ma jarang tampil di depan publik. Tonton video “Video: Kekayaannya Menurun, Bill Gates Tak Lagi Masuk 10 Orang Terkaya di Dunia” (fyk/fay)