Jakarta –
Kabupaten DKI Jakarta merupakan kabupaten dengan tingkat pengangguran (PHK) tertinggi. Berdasarkan data terakhir Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), jumlah warga yang tergusur di Jakarta mencapai 14.501 jiwa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan sektor tenaga kerja menjadi salah satu penyebab utama terjadinya PHK. Sedangkan makanan dan minuman serta onderdil mobil dinilai masih bagus.
“Iya, apalagi di sektor-sektor yang paling aktif. Yang jelas industri makanan dan minuman masih bagus, lalu industri mobil masih bagus,” kata Hari di Bala Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis lalu.
Menurut Hari, kliennya tetap bekerja pada para pekerja yang dipecat untuk mencari pekerjaan kembali. Yang lainnya adalah mengajar dan mengadakan bursa kerja.
“Ada 14 ribu, kita ambil langkah, kita mulai dari sisi pelatihan, kita buat Jaknaker Expo, banyak lowongan. , Kanan?
Diharapkan yang bersangkutan dapat bekerja kembali setelah mengikuti pelatihan dan memperoleh keterampilan hingga sertifikasi. Saat itu, ia juga menanggapi tuntutan perusahaan terkait pembatasan masa kerja yang menyulitkan pencari kerja.
Menurut Hari, pihaknya akan mendalami hal tersebut bersama Lembaga Kerjasama Trilateral (LKS). Hasilnya akan diumumkan kepada pemerintah.
“Nanti kita coba pelajari, kita punya tim LKS ketiga, nanti kita pelajari, apakah ada, sudah dipenuhi atau belum, baru kita imbau ke pemerintah,” ujarnya. .
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memperingatkan ada 62.288 pekerja yang terkena PHK. Data ini tercatat per 15 November 2024 YTD.
Dari total 62.280 pekerja yang terkena PHK, wilayah yang paling banyak kehilangan pekerjaan adalah Jakarta dengan jumlah pekerja sekitar 14.500 orang. Kini Jawa Tengah 12.492 pekerja dan Banten 10.702 pekerja. (ily/lunas)