Batavia –
Ternyata CEO TikTok Shou Chew baru-baru ini berulang kali meminta bimbingan dari Elon Musk, yang kini menjadi rekan dekat Presiden terpilih AS Donald Trump.
Dalam beberapa minggu terakhir, setelah Trump kembali menjadi presiden AS, Chew mulai berkomunikasi dengan Musk. Koneksi tersebut menjadi kendala bagi TikTok yaitu risiko diblokir di Amerika.
Chew yang sudah mengenal Musk selama beberapa tahun dikabarkan menanyakan pendapat Musk tentang awal mula pemerintahan AS dan tren politik terkait teknologi.
Phone Arena melaporkan, Selasa (26/11/2024), Chew tidak membahas rencana konkret untuk terus beroperasi di Amerika, namun ia menghubungi induk TikTok, ByteDance, yang fokus pada pembicaraannya dengan Musk. .
Beberapa sumber juga melaporkan bahwa eksekutif ByteDance sedang mencoba mencari solusi terbaik untuk perselisihan ini.
Musk diketahui memiliki hubungan khusus dengan Presiden Trump sehingga menjadikannya sebagai penasihat hubungan dengan pemilik perusahaan. Bahkan sejak pemilihan presiden AS, Musk telah melaporkan dari Mar-a-Lago – tempat tinggal Trump – dan memainkan peran penting dalam transisi pemerintahan.
Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang pada April 2024 yang akan memblokir TikTok jika ByteDance tidak dapat memenuhi persyaratan yang disyaratkan AS.
Dalam undang-undang baru ini, TikTok tidak langsung diblokir setelah undang-undang tersebut disahkan, namun ada persyaratan khusus. Jika TikTok tidak memenuhi ketentuan ini dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka TikTok akan diblokir sepenuhnya. Syaratnya, ByteDance mengadopsi TikTok dalam tahun depan. ByteDance mempunyai waktu sembilan bulan untuk melakukannya, namun presiden dapat memperpanjang jangka waktu tersebut hingga tiga bulan jika dia merasa ada kemajuan dalam prosesnya. CEO TikTok Shou Chew kemudian menanggapi undang-undang ini dengan video TikTok miliknya. Menurutnya, penutupan ini merupakan cara pemerintah AS untuk membungkam warga dan suara mereka. “Jangan salah, ini adalah log. Log TikTok, log tentang Anda dan suara Anda,” kata Chew. TikTok sebelumnya mengatakan RUU tersebut melanggar hak kebebasan berpendapat dari 170 juta penggunanya di AS dan berencana untuk menantang keputusan tersebut di pengadilan.
Tonton video “Video: Elon Musk Kampanyekan Trump, Singgung Perang dan Setan Besar” (asj/asj)