Jakarta –
Pariwisata telah runtuh di wilayah utara Australia. Penyedia layanan perjalanan mengeluh bahwa perilaku anak muda membuat takut wisatawan.
Jumlah wisatawan yang memesan perjalanan ke Uluru, monolit batu pasir besar yang menjadi daya tarik utama Wilayah Utara Australia, telah menurun, Ben Hall, CEO operator bus wisata AAT Kings, mengatakan kepada Al Jazeera, Jumat (15/11/2024). . signifikan dibandingkan masa lalu.
“Perjalanan dari Alice Springs ke Uluru kini lebih lancar. Kami telah menambahkan sejumlah pilihan paket liburan pendek tahun ini, namun industri pariwisata menghadapi tantangan yang berat,” kata Hall.
Perusahaan tur dan penyewaan mobil di kawasan Red Centre di pedalaman Australia juga melaporkan penurunan serupa. Meskipun para operator pariwisata mengaitkan penurunan ini dengan berbagai faktor, banyak yang setuju bahwa salah satu alasan utamanya adalah meningkatnya kejahatan remaja di Alice Springs.
Kota ini berpenduduk sekitar 40.000 jiwa dan merupakan pintu gerbang menuju beberapa tempat wisata di pedalaman Australia, termasuk Uluru.
Selama dua tahun terakhir, kejahatan yang melibatkan generasi muda di Alice Springs telah menjadi fokus media lokal dan memicu perdebatan politik di tingkat pemerintah negara bagian dan federal; namun kejahatan yang melibatkan anak di bawah umur telah meningkat bahkan di seluruh Australia.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah mengunjungi kota ini beberapa kali untuk menunjukkan komitmen pemerintahnya dalam mengatasi masalah ini. Pada bulan Maret dan Juli, Pemerintah Northern Territory memberlakukan jam malam yang melarang anak di bawah umur memasuki pusat kota pada malam hari, menyusul serangkaian insiden kekerasan.
Peningkatan kejahatan ini sangat memprihatinkan karena terjadi setelah Pemerintah Northern Territory mencabut larangan alkohol selama 15 tahun di Komunitas Aborigin terpencil pada akhir tahun 2022. Pada tahun 2007, Pemerintah Federal Australia menerapkan serangkaian intervensi di Northern Territory. daerah. Tanggapan terhadap laporan pelecehan seksual terhadap anak yang lazim terjadi di Komunitas Aborigin.
Beberapa kelompok hak asasi manusia mengkritik kebijakan tersebut sebagai kebijakan yang diskriminatif dan rasis. Setelah larangan minuman beralkohol dicabut, banyak terjadi insiden kekerasan yang melibatkan generasi muda, seperti pencurian kendaraan dan penyerangan terhadap mobil polisi.
Menurut data Kejaksaan Agung Distrik Utara dan Departemen Kehakiman, jumlah kejahatan kekerasan yang dilakukan remaja hingga November 2023 meningkat 50% dibandingkan tahun 2019-2020.
Namun, setelah disesuaikan dengan perubahan populasi, tingkat kejahatan remaja secara keseluruhan menurun dari 2.855 menjadi 2.819 per 100.000 orang pada tahun 2022-2023. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh keputusan pemerintah yang menaikkan usia pertanggungjawaban pidana dari 10 menjadi 12 tahun pada Agustus 2023.
Meningkatnya kejahatan telah menyebabkan polisi memperingatkan warga untuk menjauh dari pusat kota. Pemerintah Northern Territory melarang penjualan alkohol pada Januari 2023.
Penekanan pada kejahatan remaja dan tindakan keras yang diambil oleh pemerintah sangat dirasakan oleh para operator pariwisata. Biasanya, pariwisata di wilayah ini meningkat pesat selama musim kemarau antara bulan April dan Oktober. Namun, setelah pengumuman lockdown pertama pada bulan April, banyak pemesanan wisata dibatalkan.
Pada bulan September, Ross River Resort, salah satu perhentian populer di Alice Springs, mengumumkan bahwa resor tersebut ditutup sementara karena penurunan kunjungan yang signifikan. Martin Ansell, salah satu manajer Grollo Group, mengatakan pariwisata mengalami penurunan 50 hingga 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Manajer tur East MacDonnell Ranges Kirsten Holmgren kemudian menjelaskan bahwa musim tahun ini agak sepi. Bahkan, pernah hanya mengangkut enam penumpang dalam satu tur.
“Satu bus berkapasitas 16 penumpang hanya ada enam orang, sehingga saya harus mengisi waktu luang dengan bekerja di perusahaan lain,” ujarnya.
Meskipun Holmgren mengakui adanya masalah kejahatan remaja di Alice Springs, menurutnya terlalu banyak perhatian media terhadap masalah ini, yang pada akhirnya membuat wisatawan patah semangat.
“Pencurian dan pencurian mobil memang meningkat, tapi ini hanya berdampak pada penduduk lokal, bukan pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu, Danial Rochford, CEO Central Australia Tourism, yakin kejahatan bukanlah satu-satunya penyebab penurunan pariwisata. Dia juga menyoroti tingginya biaya hidup dan berkurangnya penerbangan ke Alice Springs sebagai faktor yang memperburuk kondisi.
“Pariwisata di kawasan ini menghadapi tantangan besar,” kata Rochford. Saksikan video “39 pemuda ditangkap polisi di Gowa karena menyamar sebagai pahlawan dan membawa busur di jalan” (upd/fem)