Jakarta –

Belajar dari kisah Olivia (22), saat merasa kewalahan, berkonsultasi dengan psikolog tentu menjadi cara paling tepat. Terpisah dari pacarnya, Olivia kerap mempertanyakan nilai dirinya dan tiba-tiba memikirkan kekurangannya

Hal ini juga mengganggu kehidupan sehari-hari, termasuk pola makan dan tidur Hampir dua hari ini kepala Olivia dipenuhi banyak pertanyaan

Setelah berkonsultasi online selama dua jam, keraguan Olivia mulai terjawab satu per satu

“Setelah konsultasi ke dokter spesialis, jujur ​​saya lega banget karena saya bilang ke teman atau saudara hanya mengingkari, karena saya ingkar, makanya saya putuskan ke psikiater,” ujarnya. detikcom saat dihubungi, Senin (25/11/2024).

“Setelah itu saya benar-benar lega dan kemudian saya langsung move on dan mulai mencintai diri sendiri tanpa menyalahkan diri sendiri,” lanjutnya.

Olivia mengira berakhirnya hubungan dirinya dan mantan pacarnya hanya karena perilakunya yang tidak menyenangkan. Sebenarnya tidak seperti itu Psikolog bersikeras bahwa dia sedang menghadapi perilaku manipulatif yang kemudian menjebak Olivia dalam rasa bersalah yang luar biasa.

Akhirnya dia mulai berpikir rasional

“Yang mana ‘salah yang saya lakukan? Apa yang saya lewatkan?’ Jadi seperti ‘oh baiklah, dia tidak menginginkan kita, karena hidup adalah pilihan, siapa pilihannya dan apa yang saya tolak sebelumnya, saya sekarang berpikir lebih rasional, saya selalu menangis setelah konsul, saya tidak pernah melakukannya’ mendingan habis nangis, makan teratur,” sambungnya

Olivia menyarankan orang-orang yang mengalami situasi serupa untuk belajar mempraktikkan ‘mencintai diri sendiri’. Self-love itu seperti mencintai orang lain, namun mengganti objek tersebut dengan diri sendiri

Berbekal cinta diri, seseorang bisa menjadi lebih pemaaf, tidak terlalu menghakimi diri sendiri, dan kecil kemungkinannya untuk menyalahkan diri sendiri atas kesalahan orang lain.

“Tumbuhlah tapi jangan merendahkan diri,” ujarnya. “Jika kita mencintai diri sendiri, kita tidak rela diperlakukan seperti itu oleh orang lain.”

Postingan Olivia mendapat banyak tanggapan dari warganet Tak sedikit pula yang memberikan semangat dan mengapresiasi langkah yang diambil karena tak sedikit pula yang peduli terhadap pentingnya kesehatan mental.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, unggahan Olivia di akun TikTok pribadinya memperlihatkan seorang psikolog sedang meluruskan pemikiran Olivia yang tampaknya bermula dari perilaku manipulatif mantan pacarnya.

“Dia menyukaiku karena aku tidak ribet seperti cewek lainnya,” kata Liv dalam konsultasi online dikutip Diticcom, Minggu (24/11/2024).

“Kamu mudah menyerah,” jawab psikolog itu

“Apakah karena mereka menggunakan logika, bukan hati?” Olivia bertanya lagi

“Tidak, karena dia bukan orang yang bergantung pada kebahagiaan pasangannya. Jadi bisa dengan mudah menggantikan orang lain,” jawab sang psikolog.

Tonton video “Video: Apa Salahnya Orang Gen Z yang Sering Mengeluh di Tempat Kerja?” (naf/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *