Jakarta –

Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkap alasan perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Komdigi), termasuk pada struktur organisasi di lingkungan kementerian yang dipimpinnya. kepala. .

Meutya Hafid mengatakan, pergantian kabinet, khususnya di bidang komunikasi dan digital, menegaskan akan terus bersifat digital.

Presiden memerintahkan agar namanya diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, agar lebih mementingkan digital, kata Meutya seperti dikutip dari siaran persnya.

Menkominfo menjelaskan, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Sarana Informasi Pos (Ditjen SDPPI) dan Direktorat Jenderal Teknologi Pos dan Informatika (Ditjen PPI) kini telah melebur menjadi satu, termasuk periklanan dan ongkos kirim.

“Jadi kami tidak melihat perlunya dua entitas besar untuk mengurusnya, tapi untuk fokus pada keberlanjutan, yang pertama adalah pertumbuhan, karena sektor ini perlu diatur secara berbeda dari sebelumnya dan kami memikirkan hal itu. dan perubahan struktural,” ujarnya.

Sehubungan dengan Rencana Sementara Pusat Data Nasional, Pengelolaan Ekosistem dan Digital yang sebelumnya berada di bawah kompetensi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Menteri Komunikasi dan Teknologi juga melakukan perubahan.

“Karena dalam hal persiapan menuju smart nation, satu CEO khusus. Lalu satu CEO ekosistem digital. Karena kita ingin permintaan negara keluar dan kerja sama dengan teknologi terbesar dunia juga bisa lebih baik,” kata Meutya. .

Meutya mengatakan, pemerintah juga fokus mengawasi ruang digital sebagai bagian penting dalam pemberantasan kejahatan digital seperti perjudian online.

“Termasuk memastikan internet sehat, ramah anak, ramah perempuan, dan melacak aktivitas ilegal, khususnya transaksi keuangan ilegal, dengan direktur jenderal khusus,” tutupnya.

Komdigi saat ini mempunyai lima direktorat, antara lain Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital, Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintahan Digital, Direktorat Jenderal Sistem Digital, Direktorat Jenderal Pengawasan Jagat Digital, dan Direktorat Jenderal Komunikasi Publik. dan Informasi.

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan saat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanggilnya. Sedangkan Meutya lebih fokus pada pemrosesan kasus secara digital untuk Komdigi. Komdigi diketahui menghadapi sejumlah tantangan mulai dari keamanan internet, pemerataan akses internet, perkembangan industri telepon seluler hingga perjudian online.

Saksikan “Video: Pil Pahit Meutyu Hafid Saat Anggota Komdigi Ketahuan Membangun Website Judol” (agt/agt)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *