Paris –
Paris Saint-Germain, kekuatan dominan Prancis, ditahan di kandang sendiri oleh PSV. “Keajaiban” PSV berlanjut melawan tim-tim Prancis.
PSG harus puas berbagi poin dengan PSG saat berhadapan di Parc des Princes, Rabu (23/10/2024) pagi WIB, pada matchday 3 Liga Champions. Les Parisiens sempat tertinggal berkat gol Noa Lang di babak pertama, lalu membalas lewat Achraf Hakimi di babak kedua.
Pada laga tersebut, PSG tampil sangat kuat. Mereka mencatatkan 57% penguasaan bola dan 26 tembakan tepat sasaran dengan delapan tembakan.
Namun aturan itu hilang karena hanya tercipta satu gol. Sementara itu, PSV sedang tampil bagus dan mampu mengalahkan PSG. Wakil Belanda itu hanya melakukan delapan percobaan dan tiga di antaranya tepat sasaran.
Rencana tersebut tak hanya merusak PSG, tapi juga merusak citra Liga Prancis. Pasalnya, ini menandai kelanjutan rekor apik PSV melawan tim-tim Prancis.
PSV tidak pernah menang dalam enam pertemuan terakhir melawan tim Perancis di kompetisi UEFA (2 menang, 4 seri). Bahkan PSG yang sudah 10 kali menjuarai Liga Prancis dalam 12 musim terakhir dan merupakan tim dengan performa lama pun kehilangan tenaga.
“Saya pikir kami mengendalikan keseluruhan pertandingan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi bola tidak masuk ke gawang. Itu sebabnya kami kecewa. Saya pikir kami pantas mendapatkan tiga poin,” kata Hakimi di situs resmi UEFA.
“Poin-poin kecil itu penting. PSV berhasil menambah kesalahan kami. Sulit kalau di belakang dan harus mengejar poin.”
“Tetapi tim menunjukkan bahwa kami bisa melakukan hal-hal baik. Kami tidak menang hari ini, tapi kami akan terus bekerja keras,” tambahnya. Tonton video “Video Luis Enrique berniat lama melatih PSG” (hijau / aff)