Jakarta –

Presiden Prabowo Subianto akan melakukan terobosan baru di bidang perekonomian. Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan orang pertama yang mendirikan lembaga pengelola investasi di Indonesia.

Agensi tersebut diharapkan menjadi perusahaan super holding serupa Temasek di Singapura. Danantara kabarnya akan bersama-sama mengelola tujuh BUMN besar dengan Indonesia Investment Corporation (INA).

Vijayanto Samrin, ekonom senior Universitas Paramadina, juga mendukung penuh rencana Dhananthara. Baginya, ini merupakan langkah besar dalam restrukturisasi BUMN Indonesia. Menurutnya, Danantara dan BUMN akan lebih gesit tanpa terjebak banyak birokrasi.

Kehadiran Dhananthara menjadikan ekosistem BUMN lebih mudah diakses dan fleksibel sehingga memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat dan agile tanpa terhambat oleh prosedur birokrasi internal dan eksternal serta kepentingan politik, kata Vijayanto dalam keterangannya, Jumat (8/11). / 2024).

Vijayanto juga menegaskan, proses investasi mengandung risiko dan banyak pihak khawatir negara akan dirugikan melalui proses tersebut. Namun Indonesia yakin jika berinvestasi pada inovasi dan cara-cara baru seperti Danantara, maka bisa meraup keuntungan yang sangat besar.

Dia berkata: “Risiko tinggi, imbalan tinggi, tanpa risiko, tanpa imbalan. “Semua proses investasi harus dilakukan secara transparan dan optimal.”

Ia juga menyebut Temasek Singapura sebagai contoh model investasi yang sukses di negaranya meski banyak kerugian dan kerugian.

Selain itu, dia menjelaskan, jika kerugian investasi tersebut dianggap merugikan negara, maka BUMN hanya akan menginvestasikan asetnya pada deposito atau obligasi dengan bunga terbatas untuk alasan keamanan.

Hal ini dinilai merugikan perkembangan BUMN dan menghambat potensi bisnis pasar modal nasional yang berpotensi besar sebagai sumber pendanaan. Ia mengatakan, pengalaman negara-negara maju menunjukkan bahwa pasar modal yang kuat dapat menjadi landasan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Pasar modal merupakan indikator awal perkembangan industri, dan keselarasan yang baik antara BUMN dan pasar modal akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya.

Dalam pemberitaan terkini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hassan Nasbi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto berharap seluruh proses pembentukan Danantara tidak terburu-buru. Setiap orang perlu berhati-hati untuk mendapatkan hasil yang baik.

Danantara sendiri sedianya akan diluncurkan pada minggu ini, namun hingga saat ini belum. Pemerintah masih memperkuat pengawasan.

“Proses ini perlu dilakukan terlebih dahulu, sehingga tidak bisa terburu-buru,” kata Presiden Hassan Nasbi pada Konferensi Pusat 2024. Jadi ya, prosesnya harus kita lakukan dulu dengan hati-hati dan hati-hati, supaya ada hasil yang baik.” dan Rakornas Pemerintah Daerah dilaksanakan pada Kamis, 11 Juli 2024 di Sentul International Convention Center di Bogor, Jawa Barat.

Hasan mengatakan, Ide membangun Danantara juga sempat dipaparkan Prabowo di hadapan para pejabat daerah. Ia mengatakan, Prabowo ingin menciptakan lembaga yang mampu mengkonsolidasikan seluruh sumber daya yang dimiliki Indonesia.

Sementara itu, Kepala Pengelolaan Investasi (BP) Danantara Muliaman Khadad sebelumnya menyarankan agar pemerintah mengubah Peraturan Umum (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) pelepasan Danantara.

“Kita persiapkan semaksimal mungkin, dan pada saat yang sama ada dua perubahan PP, nanti saya cek,” jelas Muliaman di Istana Kepresidenan, Jakarta. Intinya, hal itu dilakukan dengan mengubah PP dan Perpres. . Kemarin Rabu (6/11/2024).

Tonton juga video: Viral Petani Buang Susu, Komisi 4 Kecam Menteri Pertanian Prabow

(hal/fdl)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *