Jakarta –
Seekor buaya bernama Cassius mati di cagar alam di Australia. Buaya air asin ini merupakan buaya terbesar yang ada di penangkaran.
Melansir BBC, Sabtu (11/2/2024), Cassius diperkirakan memiliki tinggi hampir 5,5 meter, berat hampir satu ton, dan berusia setidaknya 110 tahun.
Buaya air asin raksasa ini telah hidup di sebuah pulau cagar alam di lepas pantai Queensland sejak ditangkap di Wilayah Utara Australia pada tahun 1980an.
Pada tahun 2011, ia masuk Guinness Book of Records sebagai buaya terbesar di penangkaran.
Dalam postingan media sosial, Habitat Buaya Melanesia Marineland mengatakan Cassius adalah teman baik dan “anggota keluarga tersayang”.
Cassius dulunya hidup di alam liar dimana ia sering tersesat dan memakan hewannya serta menyerang baling-baling kapal sebelum ditangkap.
Menurut Australian Broadcasting Corporation, habitat tersebut dibeli oleh pendiri George Craig Cassius pada tahun 1987.
“Cassius membawa kegembiraan dan persahabatan kepada sahabatnya George selama lebih dari 37 tahun,” kata Habitat.
Habitat menambahkan bahwa Craig telah pindah ke Cairns bulan lalu dan kesehatan Cassius memburuk tak lama kemudian.
“Dia sangat tua dan diyakini hidup lebih lama dari buaya liar,” tulis postingan tersebut.
Habitat berterima kasih kepada semua orang yang telah mengunjungi dan bersikap baik kepada Cassius selama hidupnya dan mungkin beroperasi dalam kapasitas terbatas dalam beberapa hari mendatang karena kesedihan. Tonton video: Pernyataan Perdana Menteri Australia setelah mengesahkan RUU pelarangan media sosial bagi anak-anak (bnl/fem)