Jakarta –

Dalam keseharian, secangkir kopi kerap menjadi kebiasaan banyak orang untuk mengawali hari dengan penuh semangat.

Karena kebiasaan tersebut, sebagian besar peminum kopi tidak berpikir dua kali untuk meminum minuman ini sebelum sarapan.

Menurut Klinik Cleveland, menurut statistik dari National Coffee Association, 9 dari 10 peminum kopi memilih secangkir kopi di pagi hari.

Namun, bolehkah minum kopi dalam keadaan perut kosong?

Ahli diet Anthony DiMarino, RD, LD, meyakini hal ini tidak menjadi masalah bagi kebanyakan orang.

“Sistem pencernaannya sangat kompleks dan efisien,” kata Di Marino.

Menurutnya, banyak orang yang tidak masalah minum kopi tanpa makan lengkap.

Platform media sosial seperti TikTok menjadi wadah penyebaran berbagai informasi seputar tren kesehatan, termasuk anggapan bahwa minum kopi saat perut kosong itu tidak sehat.

DeMarino menepis mitos tersebut dan menjelaskan mengapa minum kopi tanpa makanan tetap aman.

Ada mitos yang beredar bahwa kopi bisa menyebabkan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Faktanya, GERD terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi sehingga menyebabkan makanan, minuman, dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti obesitas dan kondisi medis tertentu berperan lebih besar dalam menyebabkan GERD dibandingkan kopi itu sendiri.

Namun penelitian lain menunjukkan peningkatan gejala GERD setelah minum kopi, teh, atau soda berkafein.

DiMarino mengklaim kopi dan kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengendurkan katup esofagus sehingga dapat memperburuk gejala GERD.

Bagi yang rentan GERD namun tetap ingin menikmati kopi di pagi hari, DiMarino menyarankan untuk menambahkan krimer rendah lemak sebagai pembatas antara asam lambung dan dinding lambung.

Ada lagi mitos yang beredar bahwa kopi menyebabkan maag. Maag adalah luka yang terjadi pada lambung atau usus kecil dan seringkali menimbulkan nyeri, kembung, dan mulas.

Meski kopi sering dianggap sebagai pemicu maag, penelitian menunjukkan bahwa infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berlebihan, bukan kopi, adalah penyebab utamanya.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 8.000 orang di Jepang juga tidak menemukan hubungan signifikan antara konsumsi kopi dan kejadian maag.

Namun perlu diingat bahwa meskipun kopi mungkin tidak menyebabkan maag, peningkatan produksi asam lambung akibat kopi dapat memperburuk gejala pada orang yang sudah menderita maag.

Meski tidak berbahaya, meminum kopi sebelum makan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan, seperti meningkatnya rasa cemas.

Tubuh menyerap kafein lebih cepat saat perut kosong, sehingga dapat meningkatkan efek kafein dan membuat Anda merasa gelisah atau depresi.

Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Efek ini dapat mulai dirasakan dalam waktu 10 menit setelah minum kopi, dan kafein biasanya mencapai puncaknya dalam waktu satu jam.

Untuk menghilangkannya, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan kopi, karena makanan dapat memperlambat penyerapan kafein.

DeMarino juga merekomendasikan untuk mengurangi tambahan gula dalam kopi untuk menghindari lonjakan energi. Tonton video “Jinji Jiva siap menerapkan aturan pelabelan gula” (kna/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *