Jakarta –
Permasalahan internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia belum terselesaikan. Kadin menghadapi dualitas kepemimpinan antara Arsjad Rashid dan Anindya Bakrie. Arsjad merupakan Ketua Jenderal Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan akan menjabat hingga tahun 2026. Sedangkan Anindya Bakrie terpilih setelah rapat informal (Munaslub) yang digelar di sana pada September lalu.
Konferensi Nasional (Munas) diusulkan untuk menyelesaikan konflik kepemimpinan ini. Program ini direncanakan setelah pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI.
Arsjad Rasjid mengumumkan tidak akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia jika Dialog Kebangsaan (Munas) dilangsungkan. Ia tidak ingin kerusuhan di Kadín terus berlanjut.
“Kalau ada Munas, saya tidak akan hadir karena saya tidak akan memegang jabatan dengan paksa, karena Kadin harus tetap begitu! Kadin harus kuat!” di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Jumat (29 November 2024).
Menurut Arsjad, kerusuhan internal di Kadina bahkan menarik perhatian negara tetangga. Dalam beberapa kali lawatannya ke luar negeri ke forum internasional, persoalan internal Kadin kerap menjadi persoalan.
“Kalau dunia usaha seperti ini, bagaimana kita bisa menjaga kepercayaan dunia usaha internasional? Kalau begitu, apa gunanya investasi 8% sebagai presiden?” Kadin, saya tidak ingin aksi organisasi ini terus berlanjut, kata Arsjad pula.
Ia berharap gejolak yang terjadi di organisasi ini tidak berlangsung lama. Ia ingin seluruh pengusaha Indonesia bersatu, bekerja sama, mengutamakan kepentingan nasional. Hal ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke China beberapa waktu lalu.
“Pak Presiden memberi instruksi yang jelas bahwa Kadin harus bersatu dan Kadin harus kuat,” ujarnya.
Di sisi lain, Anindya melontarkan pernyataan yang sedikit berbeda. Dia memastikan tidak akan ada konferensi nasional (Munas). Menurut dia, konferensi nasional tersebut telah selesai pada bulan September.
Anindya pun menegaskan, saat ini dirinya akan lebih fokus pada pelaksanaan Konferensi Nasional Pimpinan (Rapimnas) di Kadina besok dan pembahasan isu-isu terkini.
“Belum ada (munas yang sedang berjalan). Kita fokus ke munas. Karena munas sudah selesai September tahun lalu,” kata Anindya ditemui di sela-sela Forum Anggota Luar Biasa (ALB) Kadi 2024. Bagal. Hotel, Jakarta, Sabtu lalu.
“Kita fokus pada program Rapimnas karena kita melihat ke depan, lebih penting memikirkan hal-hal yang tidak formal,” lanjutnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat bingung antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakria.
Arsjad mengatakan, pertemuan dengan Anindya Bakrie pada Jumat (27/9) itu berdasarkan undangan Bahlil yang sudah disampaikan beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan pertemuan tersebut disepakati Musyawarah Nasional (Munas) akan dilaksanakan di Kadin Indonesia setelah dilantik oleh Presiden. Waktu dan tempatnya tidak diketahui.
“Kami sepakat untuk mengadakan konferensi bisnis dan industri nasional setelah pelantikan presiden terpilih. Waktu dan tempat akan ditentukan oleh pemerintah,” kata Arsjad Rasjid dalam video yang dipostingnya di Instagram resminya, Senin (30/ 30). 9/2024). (shc/fdl)