Jakarta –
Wisatawan asal Swiss ini betah banget berada di Indonesia. Dia tinggal selama ratusan hari sampai pihak berwenang memindahkannya.
Dalam siaran resmi imigrasi, Minggu (11/10/2024), petugas imigrasi Singaraja memaksa WNA asal Swiss berinisial HED. Kepala Kantor Imigrasi Singaraja Hendra Setiawan menjelaskan, HED mula-mula tiba di Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 8 November 2023.
Gunakan izin kunjungan. Kemudian, dalam operasi pengendalian imigrasi “Jagratara” yang dilakukan pada 7 September 2024, tim patroli yang memeriksa beberapa vila di kawasan Buleleng menemukan izin tinggal HED telah habis masa berlakunya pada 6 Januari 2024 atau lebih. 275 hari.
“Tim kami mengamankan subjek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di kantor. Berdasarkan hasil pemeriksaan, subjek hanya melakukan aktivitas selama berada di Indonesia untuk menikmati masa pensiunnya,” kata Hendra.
“Yang bersangkutan juga mengaku lupa memperbarui izin tinggalnya dan tidak ada yang mengingatkan,” ujarnya.
“Karena faktor kesehatan dan yang bersangkutan sudah berusia 74 tahun, maka kami tidak akan ditahan, namun tetap memberikan dokumen keimigrasian,” kata Hendra Dideportasi.
HED dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi dan penahanan karena masa tinggalnya di Indonesia melebihi masa berlaku izin tinggalnya lebih dari 60 hari sesuai dengan Pasal 78 ayat (3) UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Setelah seluruh administrasi selesai, pendeportasian dilakukan pada 8 November 2024 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan penerbangan Thai Airways nomor penerbangan TG-440 (Denpasar-Bangkok) dengan tujuan akhir Zurich, Swiss.
“Aksi ini merupakan wujud nyata penegakan hukum keimigrasian di wilayah kerja kami. Kami akan bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran terhadap orang asing,” ujarnya.
“Kami juga berharap masyarakat melaporkan segala aktivitas orang asing yang mencurigakan/mengganggu/ilegal ke hotline Kantor Imigrasi Singaraja di 0813-5390-9733,” kata Hendra. Tonton video “Video: Nikmati tur jalan kaki, naik sepeda, dan belajar sejarah” (msl/fem)